Komunitas Muslim Indonesia Menjadikan Masjid At Thohir, sebagai Sarana Dakwah di Los Angeles

- 7 Mei 2021, 23:23 WIB
Masjid At-Thohir jadi bangunan monumental perjuangan muslim Indonesia di Los Angeles
Masjid At-Thohir jadi bangunan monumental perjuangan muslim Indonesia di Los Angeles /Gus Hayid/nu.or.id/Lensa Banyumas

LENSA BANYUMAS - Komunitas muslim Indonesia di Los Angeles ingin menjadikan Masjid At Thohir yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian, sebagai sarana dakwah.

Cita-cita luhur tersebut, bahkan sudah menjadi salah satu program utama di Masjid At Thohir yang berdiri atas perjuangan panjang komunitas warga muslim Indonesia di Los Angeles, California, Amerika.

Mokhamad Taufik, warga muslim Banyumas yang sebelumnya menceritakan kehidupan muslim di Los Angeles kepada Lensa Banyumas dalam artikel berjudul 'Perjuangan Keluarga Muslim Asal Banyumas di Los Angeles, Supaya Tetap Istiqomah dalam Islam' menceritakan, fungsi dan peranan masjid itu harus bisa diwujudkan secara nyata.

Baca Juga: Tata Cara Membayar Fidyah yang Afdhal, Tidak Dengan Uang

Peristiwa 9/11 yang didalangi kelompok militan Islam, Al-Qaeda tahun 2001 silam, membuat umat beragama di Amerika termasuk muslim, menggulirkan program interfaith atau saling mengadakan kunjungan. Program tersebut, tentu saja digulirkan untuk meredam sentimen dan pandangan miring terhadap Islam.

Secara bergantian, umat Islam diundang ke gereja-gereja. Pun sebaliknya, komunitas muslim rutin mengundang warga non muslim ke masjid untuk membahas isu toleransi.

Lewat program interfaith inilah, antar pemeluk agama jadi saling mengenal masing-masing. Masjid-masjid di Amerika termasuk di Los Angeles, beberapa kali mengadakan open house untuk publik.

Kondisinya cukup berbeda dengan di Tanah Air. Beberapa hari lalu, warganet bahkan 'sempat-sempatnya' memperbincangkan potongan video pendek pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah yang terekam sedang berbicara di podium dengan latar belakang sebuah salib besar.

Gus Miftah yang tampak sedang berceramah di sebuah gereja di kawasan Jakarta Utara itu, bahkan diangap terlalu toleran.

Perdebatan semacam itu, mungkin tidak akan ada ketika mereka harus merasakan menjadi minoritas di tengah komunitas non muslim seperti warga muslim Indonesia di Amerika.

Halaman:

Editor: Dedy Sudianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x