Network
LENSA BANYUMAS - Kawasan dataran tinggi Dieng, kembali ditutupi embun es, Senin 10 Mei 2021.
Warga Dieng yang juga pelaku home stay di kawasan tersebut, Hasta Priyandono menceritakan, hamparan embun es tersebut jadi daya tarik khusus dan berkah bagi pelaku industri wisata di Dieng.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, fenomena langka tersebut biasanya muncul pada Juni hingga Agustus.
Baca Juga: PVMBG: Kawah Sileri Dieng Masih Berstatus Normal
"Embun es yang muncul agak tebal dan menutupi areal cukup luas di sekitar lapangan rumput timur kompleks Candi Arjuna," ujar Hasta.
Dengan fenomena tersebut, suhu di Dieng dalam dua hari ini terakhir memang lebih dingin dari biasanya.
"Diperkirakan suhunya sekitar minus 1 atau 2 derajat," kata Hasta.
Kemunculan embun es di kawasan Dieng, biasanya bisa diprediksikan dengan beberapa tanda. Langit akan lebih jernih karena tidak ada awan, kemudian banyak bintang dan anginnya tenang.
"Kalau suhu malamnya bisa 4 sampai 6 derajat, dipastikan paginya ada embun es," ujar Hasta.
Meski jadi berkah bagi pelaku industri wisata, fenomena tersebut justru jadi petaka bagi petani kentang. Embun es yang biasa disebut embun upas itu, merugikan karena membuat tanaman kentang mati dan berakibat gagal panen.
