LENSA BANYUMAS - Mantan Ketua DPRD Cilacap Fran Lukman ikut buka suara soal kinerja mantan insititusinya yang kini dituding lemah dan tidak jeli dalam pengawasan pertanggungjawaban anggarandi Pemkab Cilacap.
Menurutnya, jika melihat kinerja DPRD saat ini dengan tudingan lemah dan tak jeli tersebut ia menganggapnya sangat wajar.
Ia lantas menggambarkannya dengan peribahasa klasik 'Gajah di pelupuk mata saja tak nampak, apalagi semut di ujung gunung'.
Peribahasa yang jelas tajam sebagai sorotan karena menggambarkan tentang bagaimana mungkin seseorang bisa melihat aib atau kesalahan orang lain, sedangkan kesalahan atau aibnya sendiri saja mungkin tidak tahu atau tak menyadarinya.
Baca Juga: DPRD Cilacap Bungkam Atas Tudingan Lemah dan Tak Jeli Dalam Pengawasan Pertanggungjawaban Anggaran
"Jadi mikirnya sederhana saja, kalau ngga liat ya memper, wong apalagi semut diujung gunung, gajah di pelupuk mata saja ngga nampak apalagi semut diujung gunung ya ga keliatan," tuturnya kepada LensaBanyumas.Pikiran-Rakyat.com.
Fran melanjutkan, sebenarnya soal kalangan legislatif di Cilacap yang tidak jeli dalam melihat persoalan, ia justru menimpakan kesalahan awal pada pihak lain.
"Soal dewan koh dianggapnya tidak jeli, sing salah sapa...? Sing salah ya bukan dewannya, tapi yang salah ya yang milih, nasib...," katanya.
Fran Lukman kembali mempertegas, kesalahan rakyat yang memilih seseorang untuk menjadi wakilnya tanpa melihat kapasitas dan kapabilitasnya.