Puluhan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) terlihat di lapangan memberikan pertolongan kepada para korban.
Ada yang memberikan pertolongan kepada korban luka.
Menandu korban ke mobil ambulan dan mengevakuasi ke tempat pengungsian.
Ratusan warga lainnya pun diungsikan ke lokasi aman yang sudah dipersiapkan.
Tapi tak sedikit pengungsi yang kemudian teriak-teriak karena bantuan tak kunjung tiba.
"Pak Kades, jangan wawancara terus. Warganya belum pada kelaparan. Bantuannya nggak datang-datang," tutur seorang wanita warga lereng Gunung Slamet di tempat pengungsian di Kutayasa, Sumbang.
Di luar pengungsian, sirene mobil ambulan meraung-raung hilir mudik menuju lokasi korban luka yang telah ditolong relawan dan membawanya ke rumah sakit.
Puluhan relawan pun sibuk namun cekatan memberikan pertolongan pertama kepada korban luka dan menandunya ke lokasi aman.
Suasana kalut akibat erupsi Gunung Slamet tersebut bukan peristiwa nyata.
Peristiwa yang ada di komplek Agrowisata Karang Panginyongan (AKP) merupakan simulasi yang dilakukan oleh relawan PMI dari eks Bakorwil III yang meliputi eks wilayah Karesidenan Banyumas dan Karesidenan Pekalongan.