Tingkatkan Kesehatan Optimal, PKK Banyumas Galakan Minum Jamu

- 4 Juni 2020, 12:19 WIB
Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas memproduksi jamu tradisinonal.
Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas memproduksi jamu tradisinonal. /

Lensa Banyumas - Agar daya tahan tubuh bugar dan tidak mudah terserang penyakit di tengah Pandemi Covid-19, Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas memproduksi jamu tradisinonal.

Bertempat rumah kediaman Bupati di Perumahan Graha Satria Gang Melati Nomor 3 Purwojerto, dengan cermat, para pengurus PKK Kabupaten, meneliti dan meracik bahan-bahan untuk diproses menjadi minuman jamu tradisional.

Jamu dibuat bermacam jenis antara lain beras kencur, temu lawak, kunyit asem, jamu pahitan dan jamu lainnya. Jamu tersebut dibuat selain untuk kesehatan, juga menambah imunitas tubuh dan penangkal penyakit salah satunya Virus Corona.

Baca Juga: Bertambah Jumlah Positif COVID-19 di Banyumas, Husein: Kita Terapkan Pembatasan Sosial Sangat Ketat

Ketua Penggerak PKK Kabupaten Banyumas Erna Husein mengatakan, jamu yang telah dibuat besama kader PKK ini untuk dibagikan gratis di dua wilayah, yakni Desa Sokawera Kecamatan Cilongok dan Desa Tiparkidul Kecamatan Ajibarang.

"Di Desa Sokawera RT 02 RW 02 satu orang postitif pasien Covid-19 yang tertular pemudik dari Jakarta, satu RT tersebut dilakukan mini lockdown," katanya baru-baru ini.

Dengan kondisi tersebut Erna Husein megajak untuk menggalakan kegiatan minum jamu dalam rangka untuk meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh untuk warga yang tengah menjalani mini lockdown.

Baca Juga: Ratusan Rumah Terendam Air di Kecamatan Tambak

Karena lanjutnya, jamu sangat bermanfaat untuk imun tubuh dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Aneka jenis bahan jamu tradisional
Aneka jenis bahan jamu tradisional


"Saya mengajak warga untuk minim jamu bersama,” tambahnya.

Proses pembuatan jamu yang dilakukan, juga sebagai tutorial, mengingat untuk pertemuan tatap muka dengan kader-kader di wilayah saat ini ditiadakan.

Sehingga informasi, dan pelatihan dapat menggunakan media sosial yang ada, sehingga nantinya masyarakat bisa membuat jamu sendiri.

“Meski tidak melakukan pertemuan secara langsung, Tim Penggerak PKK harus tetap bisa melakukan pertemuan melaui media sosial, seperti WA, youtube dan lainya,” tutupnya.(***)

Editor: Ipung Sutrisno

Sumber: Humas Pemkab Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x