Hadapi Dunia Yang Semakin Seragam, Perekonomian Desa dan Rumah Tangga Perlu Dibangun

- 3 Februari 2022, 17:32 WIB
Hadapi Dunia Yang Semakin Seragam, Perekonomian Desa dan Rumah Tangga Perlu Dibangun. / pexels / Quang Nguyen Vinh
Hadapi Dunia Yang Semakin Seragam, Perekonomian Desa dan Rumah Tangga Perlu Dibangun. / pexels / Quang Nguyen Vinh /

LENSA BANYUMAS - Perekonomian tingkat rumah tangga dan pedesaaan harus dibangun kuat untuk menghadapi dunia yang semakin seragam seperti sekarang ini.

Namun, kalau seragam tapi situasinya tidak baik, tentu perlu mempunyai subsistensi.

"Globalisasi menyebabkan dunia menjadi seragam. Kalau seragam dengan situasi oke tidak apa-apa, tapi ini memberikan pelajaran bahwa perekonomian pada tingkat rumah tangga dan pedesaan harus mempunyai susbsistensi," kata Rektor UI Ari Kuncoro dikutip Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis 3 Februari 2022.

Dengan memperkuat perekonomian di desa dan rumah tangga, kata Ari, bisa membantu masyarakat bertahan hidup saat ada goncangan di pasar tenaga kerja.

Baca Juga: Karyawan Kontrak PKWT Berhak dapat Uang Kompensasi, Begini Cara Menghitungnya

Karena itu, masyarakat dari desa yang kehilangan pekerjaan di kota dapat pulang ke kampung halaman dan memproduksi sendiri kebutuhan mereka, misalnya dengan membangun kebun hidroponik.

"Bukan berarti mereka tidak ke kota sama sekali karena sekarang kan aksesnya sudah ada. Tapi melihat krisis ini kita melihat bahwa kita harus berjaga-jaga, karena globalisasi bukan jaminan," pungkas Ari.

Menurut Ari, globalisasi juga membuat sumber energi masyarakat dunia semakin seragam yang menyebabkan dampak negatif ketika pasokannya mulai menipis.

Oleh karena itu, masyarakat semestinya mulai mencari sumber energi alternatif yang banyak ditemukan di sekitar mereka.

Dicontohkan masyarakat di beberapa wilayah India menggunakan kotoran hewan untuk membangkitkan zat metan guna melengkapi kekurangan pasokan LPG nya.

Selain itu, mereka juga menanam sendiri tanaman untuk kebutuhan rumah tangga, seperti cabai merah, kedelai, dan padi.

"Bukan berarti dia tidak membeli beras, dia tetap beli. Jadi fenomena globalisasi sekarang harus diimbangi dengan deglobalisasi," imbuh Ari.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x