Investasi Logam Dan Baja Masih Menjanjikan, Ini Kata Ekonom

- 3 Februari 2022, 22:05 WIB
Investasi logam dan baja ringan masih menjanjikan. / pexels / Anamul Rezwan
Investasi logam dan baja ringan masih menjanjikan. / pexels / Anamul Rezwan /

LENSA BANYUMAS - Pertumbuhan investasi di sektor baja, tidak terpengaruh dengan maraknya banjir impor dan suasana pandemi Covid 19.

Selain itu, didorong atas permintaan baja nasional dan ekspor yang terus meningkat terutama di sektor baja hilir, investasi di sektor logam dan baja tersebut masih menjanjikan.

"Pertumbuhan investasi di sektor baja sama sekali tidak terpengaruh dengan narasi impor baja yang sering muncul entah apa motifnya perlu didalami," kata Ekonom Universitas Muhammadiyah Surya Vandiantara dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis 3 Februari 2022.

Berdasarkan data BPS, investasi logam dan baja tercatat mencapai Rp 94,85 triliun pada 2020.

Baca Juga: Tandai Bangkitnya Pariwisata Bali, Penerbangan Internasional Perdana Mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kemudian, nilai investasi itu mencapai Rp 87,3 triliun pada 2021.

Menurut Surya, investasi itu memberikan konsekuensi pemenuhan bahan baku, tapi yang dipasok dari industri hulu baja terutama baja karbon dari dalam negeri jauh dari harapan karena untuk menjaga iklim investasi bahan baku itu harus impor.

 
Sementara itu, pemerhati perumahan Universitas Indonesia Cindar menyampaikan bahwa baja impor tanpa pengendalian pemerintah, seperti slabbilet, dan iron ore mengalami peningkatan dari tahun 2019 sebesar 4,7 juta ton menjadi 5,2 juta ton pada 2021.
 
Investasi yang ada saat ini kata Cindar, bahan bakunya juga dipenuhi dari impor bukan mengolah dari dalam negeri karena pertimbangan teknis dan ekonomis.

Sebaliknya, baja yang dilakukan pengendalian pemerintah pada 2019 sebesar 7,9 juta ton berhasil dikendalikan sebesar 6,8 juta ton atau turun 19 persen yang semuanya untuk bahan baku agar investasi baja terus tumbuh.

Di kuartal ketiga tahn 2021, sektor ini mampu tumbuh sebesar 9,82 persen.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x