LENSA BANYUMAS - Pertumbuhan investasi di sektor baja, tidak terpengaruh dengan maraknya banjir impor dan suasana pandemi Covid 19.
Selain itu, didorong atas permintaan baja nasional dan ekspor yang terus meningkat terutama di sektor baja hilir, investasi di sektor logam dan baja tersebut masih menjanjikan.
Berdasarkan data BPS, investasi logam dan baja tercatat mencapai Rp 94,85 triliun pada 2020.
Kemudian, nilai investasi itu mencapai Rp 87,3 triliun pada 2021.
Menurut Surya, investasi itu memberikan konsekuensi pemenuhan bahan baku, tapi yang dipasok dari industri hulu baja terutama baja karbon dari dalam negeri jauh dari harapan karena untuk menjaga iklim investasi bahan baku itu harus impor.
Sebaliknya, baja yang dilakukan pengendalian pemerintah pada 2019 sebesar 7,9 juta ton berhasil dikendalikan sebesar 6,8 juta ton atau turun 19 persen yang semuanya untuk bahan baku agar investasi baja terus tumbuh.
Di kuartal ketiga tahn 2021, sektor ini mampu tumbuh sebesar 9,82 persen.***