Minum Air Hujan dari Sekolah Air Hujan Yogyakarta, Ternyata ini Manfaatnya

5 April 2021, 10:32 WIB
Proses elektrolisasi air hujan. /Budi Irawan

 

LENSA BANYUMAS - Bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam banjir dan tanah longsor, musim hujan menjadi saat yang mencemaskan. Fatalnya jika air hujan dijadikan sebagai obyek umpatan karena penyebab bencal tersebut.

Padahal banyak manfaat yang didapat dari air hujan, termasuk untuk kesehatan seperti yang dilakukan Sri Wahyuningsih, wanita asal Yogyakarta yang membuat publik tercengang.

Ide dan tangan dinginnya membuat air hujan menjadi lebih bermanfaat bagi kesehatan setelah dikonsumsi. 

Baca Juga: Kita Cek Benarkah Anak Mandi Hujan Menyebabkan Pilek

"Air hujan yang pertama turun terutama saat hujan lebat dan disertai petir, kita tandon dan diendapkan selama 5 sampai 10 menit terus di panen," ujarnya mengawali cerita manfaat air hujan.

Bu Ning panggilan akrabnya kemudian mengolah endapan air hujan melalui penyaringan proses elektrolisasi dan siap untuk diminum.

"Hasil penelitian, air hujan yang melalui proses ini mempunyai PH (tingkat keasaman) tertentu yang bagus untuk kesehatan setelah di minum," tandasnya saat diwawancarai LensaBanyumas.Pikiran-Rakyat.Com belum lama ini.

Dijelaskan, selain untuk kesehatan, pada prinsipnya tujuan akhir pemanfaatan air hujan ini untuk mitigasi bencana. Sehingga air hujan ini menjadi sangat penting nantinya untuk dimanfaatkan. 

Karena manfaat kesehatan itulah, wanita ini akhirnya lebih giat mengedukasi warga bahkan pada 22 Maret 2012 lalu ia mendirikan Komunitas Banyu Bening.

"Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan air hujan. Bukan sebatas baik bagi kesehatan tetapi juga untuk pembelajaran bersama mengenai mitigasi bencana alam," kata dia.

Selanjutnya dari hanya sekedar membuat komunitas, pada 2019 lalu, Ning akhirnya mendirikan Sekolah Air Hujan di Desa Tempursari, Ngaglik Kecamatan Sardonoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kini, ide segarnya mulai merambah banyak kalangan yang mengikuti jejaknya. Tak lain karena manfaat lebih bagi kesehatan setelah mengonsumsi air hujan berproses elektrolisasi tersebut.

Sejumlah alumsi Sekolah Air Hujan pun sempat khasiat air hujan ini. Satu diantaranya adalah dokter Mambodwiyanto Sumoprawiro.

Pendiri Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto ini mengaku sudah sejak lama merasakan manfaat olahan air hujan ini.

"Memang menurut teori beberapa ilmuwan masih ada yang bertentangan. Tapi saya sangat mendukung karena  manfaat yang sangat bagus," ucap dia ditemui di kediamanannya Purwokerto.

Dijelaskan, dari segi sumber mata air, air hujan ini merupakan air yang telah melalui proses penyulingan secara alami.

Dan setelah air hujan ini disterilkan, lalu diproses melalui elektrolisasi dengan waktu maksimal 9 jam, menjadikan tingkat keasaman tertentu atau Ph bisa mencapai 9,5.

"Dan ini membuat air akan semakin bagus untuk dikonsumsi masyarakat," ungkapnya.

Editor: Ady Purwadi

Tags

Terkini

Terpopuler