Filosofi Kopi Ekspresinya Menarik Saat Meminumnya, Kalapas Kendal : Saya Akan Buat Kedai Kopi Nanti

- 3 Mei 2021, 10:10 WIB
Minum kopi dulu dan kini menjadi standar gaya hidup sebagian orang
Minum kopi dulu dan kini menjadi standar gaya hidup sebagian orang /Source : Rosi Aryanti/

LENSA BANYUMAS- Minum kopi sudah menjadi bagian gaya hidup mulai dari kelas Warteg hingga Cafe.Bahkan sekarang ini sudah jadi bagian gaya hidup wajib. Bahkan orang rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan segelas kopi racikan seorang barista alias tukang bikin kopi elit.

Lalu bagaimana jika ingin meracik kopi sendiri? Slamet Priyatin, salah seorang pengamat kopi di Kendal mengatakan, dengan mengukur takaran kopi, penggunaan gilingan kopi, juga cara penyajian gelasnya, itulah filosofinya bikin kopi.

"Yang paling menarik ekspresi ketika meminum kopi hasil racikannya," kata Slamet Priyatin.

Kalapas Kendal, Rusdedy saat meracik kopi di ruang santai Lapas Terbuka Kendal, Minggu malam 2 April 2021
Kalapas Kendal, Rusdedy saat meracik kopi di ruang santai Lapas Terbuka Kendal, Minggu malam 2 April 2021

Baca Juga: Kopi Kaliangkrik Di Magelang Berpotensi Lestarikan Kopi Indonesia Hingga Kopi Tingkat Dunia

Pria yang akrab disapa Lek Pri saat berbincang-bincang santai membahas tentang Kopi Kendal usai shalat tarawih di Lapas Terbuka Kendal, Minggu malam lalu 2 April 2021 mengingatkan kopi nikmat itu kalau dibuat dengan teknik yang baik dan penuh kesabaran.

"Kita tidak perlu mempelajari jlimet (berbelit), hanya menggunakan feeling saja cara menyeduhnya. Apalagi jika sudah biasa minum kopi jadi tahu takarannya dan ini menjadi kenikmatan tersendiri," kata Lek Pri.

Sementara itu, Kalapas Terbuka Kelas II B Kendal, Rusdedy mengaku senang usai mencoba meracik kopi arabika Kendal, dan rasanya nikmat.

Baca Juga: Tahun Ketiga Kopi Senthet Gelar Lomba Makan Ayam Steam Mblenger

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: Hanief Syailendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x