LENSA BANYUMAS - Kebanyakan orang Indonesia, jika mengalami masuk angin, biasanya akan diatasi dengan kerokan.
Kerokan sendiri dikenal sebagai terapi pengobatan alternatif dengan menggosok atau menekan bagian permukaan tubuh, yang dipercaya bisa 'mengeluarkan' angin.
Dikutip dari @updatesehat.id, faktanya, metode menggosok dan menekan permukaan tubuh ini malah menyebabkan nyeri pada kulit.
Baca Juga: Tahukah Anda, Kapan Tinggi Badan Berhenti Tumbuh?
Warna kulit yang berubah setelah dikerok adalah tanda bawa pembuluh darah halus (kapiler) di bawah permukaan kulit pecah.
Sebetulnya ini membahayakan, karena ketika pembuluh darah pecah, maka dapat menjadi sarang kuman dan bisa menyebabkan infeksi lokal atau kondisi lebih berat karena kuman terbawa aliran pembuluh darah ke seluruh bagian tubuh.***