LENSA BANYUMAS - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan pantauan langsung pasca bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, 6 Maret 2021.
Dikutip Lensabanyumas.pikiran-rakyat.com , Kabupaten Lembata termasuk lokasi yang mengalami dampak dengan kategori berat. Kondisi pemukiman yang berada di bawah bukit menjadi salah satu pemicu besarnya dampak yang terjadi.
Cuaca ekstrem Siklon Tropis Seroja menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di lokasi tersebut. Akses jalan sempat terputus akibat banyak batu besar dan material yang terbawa saat longsor.
Baca Juga: Ribuan Orang di NTT Terdampak Siklon Tropis Seroja
Di lokasi bencana, Doni sempat berbincang kepada para warga yang terdampak langsung untuk menanyakan beberapa kebutuhan darurat yang sangat diperlukan bagi warga sekitar.
Doni menegaskan bahwa para warga yang terdampak harus mendapatkan pertolongan secara maksimal. "Memastikan mereka yang menderita luka ringan atau berat mendapatkan perawatan kesehatan yang maksimal," kata Doni.
Doni juga memastikan dapur umum serta kondisi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba. Penerapan protokol kesehatan dalam penanganan korban juga menjadi perhatian penting untuk bertujuan menekan angka penularan Covid-19.
Baca Juga: Hingga Hari Keempat Tim Basarnas Sasar Pencarian Korban Tabrakan Kapal Indramayu
Dalam penanganan bencana di NTT, BNPB mengerahkan tiga helikopter. Dua Helikopter ini berjenis Heli MI-8 dengan daya angkut delapan ton, Heli Kamov 32 A dengan daya angkut lima ton, dan Heli EC-115 dengan kapasitas dua belas seats.