Network
LENSA BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meminta santri mencari dan menyimak berita soal Corona di India supaya memahami alasan pemerintah melarang mudik Lebaran tahun ini.
Perintah itu disampaikan Ganjar, saat gowes ngabuburit ke Yayasan Sosial dan Panti Asuhan At-Taqwa, Dukuh Genting, Meteseh, Tembalang, Semarang, Sabtu 24 April 2021.
Ganjar menjelaskan, pelarangan mudik ini merupakan bagian dari pencegahan. Pasalnya, saat mudik akan menimbulkan keramaian. Di sisi lain, muncul kekhawatiran protokol kesehatan yang diabaikan.
Baca Juga: Kabar Terbaru, Ini Nama-nama 53 Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402
Karena itu, dia mengingatkan para santri agar menahan diri dan tidak mudik saat lebaran 2021 nanti. Para santri kata dia, harus menjadi bagian dari tren baik penanganan Covid-19 saat ini.
"Jadi gini, kenapa nggak boleh mudik, karena kalau mudik itu rombongan. Kalau rombongan banyak sekali, kalau banyak sekali, nanti ada potensi ketularan," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, di India hanya butuh waktu 15 hari Covid-19 menyebar dengan cepat sekali.
"Mohon maaf, di India yang meninggal banyak sekali. Maka sebaiknya kita tahan dulu, nggak usah mudik, terus kemudian cukup kasih salam-salam saja. Pak gubernur juga nggak mudik kok," tutur Ganjar.
Ganjar menyapa santri dari Ngawi, Medan dan Palembang. Kepada mereka, Ganjar meminta agar menunda mudik dan menyapa keluarganya secara online dengan video call.
"Kamu Ngawi? Kamu videocall. Ndakpapa kan kalau nggak pulang kan koncone ya okeh neng kene to, solat id di sini bareng-bareng, Medan nggak usah pulang," kata Ganjar.
