Modernisasi Alutsista TNI, Ketua Komisi I DPR RI: Fokuskan Pertahanan Nasional Pada Kekuatan Maritim

- 5 Mei 2021, 00:14 WIB
Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR RI. / Twitter@meutya_hafid
Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR RI. / Twitter@meutya_hafid /

Meutya menyebutkan para awak KRI Nanggala 402 bukan hanya prajurit-prajurit terbaik yang dimilik TNI AL, namun juga prajurit yang setia pada sumpahnya dan menjalankan tugasnya sampai akhir.

"Ada banyak sekali kata untuk mereka dan saya rasa mereka bukan hanya prajurit-prajurit terbaik yang dimiliki oleh TNI AL, namun juga prajurit yang setia pada sumpah jabatan, mampu menjelaskan dan menjalankan tugas mereka sampai akhir. mereka adalah contoh dari perwujudan cinta terhadap Ibu Pertiwi kepada Nusa Bangsa," pungkasnya.

Baginya, KRI Nanggala 402 akan selalu dikenang sebagai Pahlawan-Pahlawan Bangsa yang mengajarkan bangsa Indonesia tentang cinta, bakti dan ketabahannya kepada Tanah Air hingga akhir.

"Dan bagi saya, KRI Nanggala 402 tentu akan selalu kita kenang dalam hati kita mereka adalah pahlawan-pahlawan bangsa yang mengajarkan kita semua bahwa di era modern seperti saat ini masih ada manusia-manusia Indonesia, prajurit-prajurit yang betul-betul menunjukkan cintanya, baktinya, dan ketabahannya sampai akhir, bagi Bumi Pertiwi," ucap Meutya.

Kemudian Meutya menjelaskan, Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia dimana Dunia Internasional sudah mengakui kondisi itu melalui UNCLOS 1982, maka tantangannya sekarang bagi Indonesia adalah menjaga wilayah laut yang luas itu dan sumber daya yang melimpah di dalamnya.

"Kita tahu Indonesia merupakan negara Kepulauan yang terbesar di dunia dan Dunia Internasional pun telah mengakui kondisi unik geografis Indonesia melalui sejumlah Hukum Internasional diantaranya seperti UNCLOS 1982, kita punya laut yang luas, kita diberkahi dengan sumber daya laut yang melimpah, namun demikian juga kita dihadapkan tentu dengan tantangan untuk menjaga wilayah laut yang luas dan juga sumber daya yang melimpah ini," urainya.

Karena itu, kata Meutya, Indonesia tidak dapat memisahkan keberadaan aspek geografis ini dari setiap unsur kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Kalau kita bicara mengenai konsepsi pertahanan maka konsep pertahanan nasional mengingat Indonesia negara kepulauan sebagaimana saya sampaikan tadi, artinya pertahanan juga harus kita lakukan terdepan di bidang maritim," tegas Meutya.

Sehingga TNI AL harus dikuatkan untuk menjaga Indonesia dari berbagai tantangan dan potensi-potensi pelanggaran kedaulatan.

"Jadi untuk TNI AL tentu harus kita kuatkan dan Komisi I akan selalu mendorong mitra kerja kami khususnya TNI dan terkhusus lagi TNI AL untuk dilengkapi dengan seluruh kemampuan, seluruh SDM yang mampu menjaga Indonesia dari berbagai tantangan dan potensi-potensi pelanggaran baik itu di laut maupun pelanggaran-pelanggaran kedaulatan lainnya," sebut Meutya.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: TNI AL


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x