Lensa Banyumas - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, Gunung Merapi telah mengalami 60 gempa guguran dalam periode pengamatan Sabtu, 21 November 2020, mulai pukul 00.00—24.00 WIB.
Dijelaskan Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan resminya di Yogyakarta pada Minggu, 22 November 2020, selain gempa guguran, pihaknya juga mencatat 314 kali gempa hybrid/fase banyak, 35 kali gempa vulkanik dangkal, dan 63 kali gempa hembusan dalam periode yang sama.
Baca Juga: Waspada! Aktivitas Gunung Merapi Menunjukan Magma Makin Mendekat ke Permukaan
Adapun dalam pengamatan visual periode tersebut, tampak asap berwarna putih dengan intensitas sedang dengan ketinggian 50 meter di atas puncak.
Sementara itu pengamatan guguran, terdengar suara guguran sebanyak empat kali (sedang—keras) dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan.
Baca Juga: Jika Gunung Merapi Meletus, Ini yang Telah Disiapkan BPBD Sleman
Selain itu, terdengar gemuruh suara guguran sebanyak satu kali (keras) dengan amplitudo 75 mm pada pukul 8.19 WIB dari PGM Babadan dan Kaliurang.
Sedangkan laju rata-rata deformasi EDM (electronic distance measurement) Babadan tercatat mencapai 12 cm per hari.
Baca Juga: Jika Gempa dan Tsunami Dasyat Terjadi di Kota Padang, Ini yang akan Dilakukan Lapas Padang
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5.0 Magnitudo Getarkan Bengkulu, Netizen Panik!