Kesenian Jegog Diharapkan Tampil Saat Pertemuan G20, Menparekraf: Untuk Hibur Tamu Negara

- 23 Februari 2022, 21:51 WIB
Kesenian Jegog Diharapkan Tampil Saat Pertemuan G20, Menparekraf: Untuk Hibur Tamu Negara. / Youtube
Kesenian Jegog Diharapkan Tampil Saat Pertemuan G20, Menparekraf: Untuk Hibur Tamu Negara. / Youtube /

LENSA BANYUMAS - Jegog sebagai kesenian khas Kabupaten Jembrana diharapkan tampil dalam pertemuan G20 di Bali mendatang.

Keinginan itu disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir dalam pengukuhan 12 desa kreatif di Kabupaten Jembrana, yang dipusatkan di Dusun Moding, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Rabu 23 Februari 2022.

"Kesenian dari bambu ini memiliki keunikan dari alat maupun iramanya. Suara yang dimunculkan bisa lembut dan romantis, tapi juga bisa garang saat tempo tabuhnya dipercepat," kata Sandiaga Uno dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Dengan keunikan tersebut, kata Menparekraf, Jegog layak ditampilkan dalam pertemuan G20 untuk menghibur tamu negara, sekaligus memperkenalkan kesenian tersebut sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Lapau Nasi Kapau, Kuliner Khas Padang Pariaman yang Mirip Dengan Nasi Padang

Terkait desa kreatif, Sandiaga Uno menyebutkan, dengan program tersebut diharapkan bisa memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi Desa.

Desa kreatif harus mengembangkan produk unggulan dari 17 subsektor ekonomi yang menjadi program kementeriannya.

"Sudah ada dua desa di Indonesia yang menjadi percontohan, selanjutnya saya ingin mengembangkan program yang sama di Dusun Moding, Desa Candikusuma ini," ujar dia.

Menurutnya, pembangunan Desa di berbagai sektor sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yaitu menempatkan Desa sebagai salah satu prioritas pembangunan negara.

Sementara itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengaku bangga, Jegog sebagai kesenian khas daerahnya akan ditampilkan dalam pertemuan G20.

Namun ia mengaku, untuk pelestarian kesenian tersebut pihaknya terkendala bahan baku utama pembuatan Jegog yaitu bambu yang masih harus dipasok dari luar daerah.

Karena itu, pihaknya bersama masyarakat melakukan penanaman pohon bambu yang dipelihara agar layak untuk bahan kesenian tersebut.

"Agar kualitas bunyinya selalu terjaga, bilah bambu pada Jegog perlu peremajaan. Kami sudah menanam pohon bambu, semoga tiga atau empat tahun lagi sudah bisa dipanen untuk kebutuhan kesenian ini,"ungkap Sandiaga.

Desa di Kabupaten Jembrana yang dikukuhkan sebagai Desa Kreatif antara lain Desa Candikusuma, Ekasari, Kaliakah, Pengambengan, Batu Agung, Yehembang Kangin, Yehembang Kauh, Medewi, Pengeragoan serta Kelurahan Loloan Timur, Sangkaragung dan Tegalcangkring.

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x