LENSA BANYUMAS - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Assoc Prof Dr Jebul Suroso menjadi khotib pada Salat Idul Adha di Masjid At-Tadjiid, Kampus II UMP. Dalam khotbahnya, ia menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai makna kurban dan meneladani kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
"Idul Adha sering disebut sebagai 'Idul Qurban' yang berarti Hari Raya Penyembelihan. Setiap muslim yang mampu diharuskan menyembelih hewan kurban pada hari nahar tanggal 10 atau hari tasyrik tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah. Daging kurban itu dibagikan kepada yang memerlukan dan sebagian boleh dikonsumsi sendiri," jelas Jebul Suroso.
Ia menambahkan bahwa kurban bukan sekadar pesta konsumsi daging, tetapi harus dipahami sebagai praktik keagamaan yang berakar dari pengorbanan besar Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
"Kita harus memaknai Idul Kurban sebagai upaya menjadi insan kamil, manusia yang sempurna dalam ketaqwaan kepada Allah SWT," tuturnya.
Baca Juga: Dua Masjid UMP Kurban 25 Ekor Sapi dan Kambing
Rektor UMP itu juga mengajak jamaah untuk belajar dari kisah keteladanan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim menunjukkan keteguhan iman, kepemimpinan yang demokratis, dan keikhlasan dalam tindakan.
"Ketika diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ibrahim menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan meminta pendapat anaknya, yang dengan penuh keimanan menjawab untuk melaksanakan perintah Allah," paparnya.
Pentingnya Menjadi Insan Kamil
Assoc Prof Dr Jebul Suroso menegaskan pentingnya menjadi insan kamil di tengah godaan duniawi yang semakin kompleks. Menurutnya, proses menjadi insan kamil, manusia yang sempurna, harus dimulai dari keluarga.