Banyumas Rawan Penyalahgunaan Narkoba, Tempati Urutan Ketiga di Jateng

- 26 Juni 2024, 23:11 WIB
BNN Banyumas bersama Pemkab Banyumas memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Rabu 26 Juni 2024 di Pendopo Si Panji Purwokerto.
BNN Banyumas bersama Pemkab Banyumas memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Rabu 26 Juni 2024 di Pendopo Si Panji Purwokerto. /HUMAS PEMKAB BANYUMAS

LENSA BANYUMAS - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN) Kabupaten Banyumas bersama jajaran Pemkab, pejabat vertikal, pegiat, pelajar dan unsur masyarakat memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Rabu 26 Juni 2024 di Pendopo Si Panji Purwokerto. Kegiatan yang mengusung tema "Masyarakat bergerak, bersama melawan Narkoba, mewujudkan Indonesia bersinar" tersebut dilakukan secara daring serentak di seluruh Indonesia.

Peringatan HANI setiap tanggal 26 Juni diharapkan menjadi momen penting untuk meneguhkan komitmen bersama dalam memerangi penyalahgunaan narkoba yang telah menjadi ancaman serius bagi bangsa

Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro mengatakan, Banyumas sudah dalam kondisi rawan, mengingat penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Banyumas menempati urutan ke-3 se-Jawa Tengah setelah Semarang dan Surakarta. Menurutnya ada sekitar 20.000 penyalahguna narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) di Banyumas, yang membutuhkan sinergi semua pihak dalam penanganannya.

"Dari data yang kami peroleh Banyumas tertinggi ketiga di Jateng untuk penyalahgunaan Narkoba. Kalau HIV/AIDS, Banyumas nomor 2," katanya.

Baca Juga: BNN Purbalingga Sebut Pencegahan Narkoba Bagian dari GERMAS

Menurutnya penyalahgunaan narkoba di Banyumas, merupakan persoalan yang harus diatasi bersama-sama, karena di Kabupaten Banyumas ada delapan kelurahan/desa yang berstatus kawasan rawan narkoba dengan kategori bahaya.

"Ini merupakan data yang sangat besar. Oleh karena itu, kami bersinergi dengan teman-teman BNN (Badan Narkotika Nasional), TNI/Polri, LSM, dan siapa pun yang bisa bekerja sama dengan kami untuk menyiapkan skenario konvergensi atau kerja sama semua pihak, baik dari sektor swasta, pemerintah, dan semuanya untuk terlibat langsung mengatasi persoalan ini, utamanya di sektor pencegahan," tambahnya.

Untuk menekan angka tersebut, pihaknya telah meminta kepada BNN Kabupaten Banyumas untuk bersama-sama melakukan pencegahan penyalahgunaan Narkoba di sekolah-sekolah, desa-desa, dan sebagainya dengan cara sosialisasi.

"Semua harus disosialisasikan kepada masyarakat, agar mereka paham, sehingga tidak terjadi penyalahgunaan terhadap obat-obatan maupun barang-barang tersebut. Saya titip kepada masyarakat Kabupaten Banyumas, kalau ada anak-anak yang suka menyendiri, menutup diri di kamar, kalau ditanya tidak nyambung, dan sebagainya, itu perlu menjadi perhatian kita semua karena hal itu bisa disebabkan narkoba dan juga bisa karena bullying (perundungan)," pesannya.

Halaman:

Editor: A Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini