Program Rumah Sakit Tanpa Dinding Program Unggulan Gubernur Jateng Ada di Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto

- 5 September 2021, 08:15 WIB
Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto resmikan Program Rumah Sakit tanpa dinding. /
Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto resmikan Program Rumah Sakit tanpa dinding. / /Rama Prasetyo Winoto/

LENSA BANYUMAS - Rumah Sakit Tanpa Dinding yang merupakan program unggulan Gubernur Jateng, sekarang ada di rumah sakit khusus mata purwokerto. 

Program Rumah Sakit Tanpa Dinding yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif. 

Dan program ini sekarang sudah ada di rumah sakit khusus mata Purwokerto yang diluncurkan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein hari Jumat 3 September 2021.

Baca Juga: Di Hari Pelanggan Nasional, Meotel Purwokerto Berbagi Keceriaan

Program ini pertama kali dicanangkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di RSUD Kendal.

"Pada prinsipnya bahwa, dalam Program RS Tanpa Dinding, RS harus aktif mendekat atau turun ke masyarakat untuk memberikan program promotif dan preventif. Selain sosialisasi atau memberikan penyuluhan, juga untuk mencari kasus-kasus penyakit yang dialami oleh warga yang nantinya akan dicarikan problem solvingnya. Jadi pihak RS akan turun ke masyarakat guna menemukan orang-orang yang menderita penyakit,” kata Bupati Husein.

Dalam Program RS Tanpa Dinding nantinya pihak RS akan bekerjasama dengan Puskesmas untuk turun menjangkau masyarakat.

“Meski program ini, proper dari direktur, saya minta seluruh civitas RSK Mata Purwokerto mendukung program RS tanpa dinding ini, dan ini harus sukses agar bisa menjadi contoh rumah sakit yang lain," ujarnya. 

Sementara Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto dr Catur Yuni Muliatsih mengatakan program rumah sakit tanpa dinding pada rumah sakit khusus mata ini adalah suatu program dimana rumah sakit memberikan pelayanan secara paripurna.

Paripurna itu artinya bahwa rumah sakit tidak hanya memberikan pelayanan didalam gedung yakni pelayanan penyembuhan atau istilahnya kuratif atau rehabilitatif namun juga memberikan pelayanan diluar gedung yaitu pelayanan promotif dan preventif. 

"Dan dengan istilah ini artinya bahwa dengan kita memberikan pelayanan promotif dan preventif, kita memberikan akses yang lebih mudah terhadap masyarakat. jadi kita seolah - olah membuka sekat atau dinding antara rumah sakit dengan masyarakat. Jadi masyarakat lebih mudah mengakses kita, tidak hanya mengakses di rumah sakit tetapi mungkin seperti tadi mengakses melalui teknologi, maupun mengakses pada kegiatan kita pada saat kegiatan di kemasyarakatan. Dan kita juga mudah mengakses masyarakat," ucap dr. Catur. 

Dia enambahkan pihaknya akan terjun ke masyarakat untuk memberikan kegiatan - kegiatan dalam program tersebut.

Program itu meliputi program Pre Hospital, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk pencegahan seperti penyuluhan, seminar, deteksi dini, kemudian ada penjaringan kesehatan.

Kemudian ada juga kegiatan yang Intra Hospital yaitu bagaimana PHBS dalam institusi rumah sakit dan telemedicine. 

"Nanti kita akan mengembangkan bagaimana akses dari masyarakat melalui aplikasi maupun telemedicine. Kemudian di Pasca Hospital itu adalah memberi pelayanan kepada pasien yang sudah pernah dirawat disini kemudian kita lanjutkan perawatan dirumah seperti homecare, support group, family gathering sehingga nantinya bahwa proses penyembuhan kesehatan ini bisa lebih paripurna," kata dr. Catur melanjutkan. 

Dalam program itu, RSK membutuhkan jejaring kerja yang cukup luas dari masyarakat, institusi kesehatan lain, kemudian dari institusi pendidikan, dunia usaha dan organisasi provinsi.

"Supaya kita bisa bersama - sama memerankan fungsinya masing - masing sehingga tujuan untuk menjadikan Banyumas yang sehat dan mandiri terutama dalam hal kesehatan masyarakat bisa segera terwujud," imbuhnya.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x