Pak Benny menyuruh Sarah mengerjakan pekerjaan lama Putri dan pulang ke rumah.
Sedangkan Putri tetap tinggal di kantor dan mengerjakan di ruangan Pak Benny.
Karena adanya barang tertinggal, Sarah pun kembali dan melihat pelecehan seksual dilakukan oleh Pak Benny kepada Putri.
Pada keesokan harinya, Putri terlihat dengan mulut yang rata, menandakan kebungkamannya.
Sarah berusaha untuk melaporkan Pak Benny, namun Putri mencegahnya.
Sarah pun ke ruangan Pak Benny dan mengancam atasannya itu.
Namun, apa daya ternyata ia kalah argument dengan sang atasan.
Sarah akhirnya kembali ke meja dengan mulut yang terbungkam juga.
Film pendek ini menceritakan fenomena yang ada di Indonesia, di mana pihak yang menjadi korban kerap kali dibungkam.
Film ini tidak hanya menghibur, melainkan sebagai sarkasme kepada para pihak berkuasa yang sering melemahkan korban-korbannya.