Puasa Ayyamul Bidh, Diganjar 10 Kali Lipat Pahala. Yuk Amalkan!

- 25 Februari 2021, 05:35 WIB
Ilustrasi puasa Ayamul Bidh
Ilustrasi puasa Ayamul Bidh /Shutteratock/

 

Lensa Banyumas - Dalam Islam , setiap muslim dianjurkan untuk melakukan puasa Ayyamul bidh . Puasa sunnah ini dilakukan selama 3 hari pada pertengahan bulan pada penanggalan hijriah. Hari yang utama untuk berpuasa adalah pada hari ke-13, 14, dan 15.

 

Pada bulan Februari 2021 ini puasa sunnah Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 25, 26, dan 27 Februari 2021, yakni hari Kamis hingga Sabtu besok. 

 

Hitungan tersebut berdasarkan kalender tahun 1442 hijriah, tanggal 1-12 Februari masuk dalam bulan Jumadil Akhir. Serta di tanggal 13-28 Februari masuk dalam bulan Rajab. Sehingga puasa sunnah Ayyamul Bidh jatuh di 13, 14, dan 15 Rajab.

Baca Juga: Pertama di Purwokerto Rumah Makan Gratis, Bayarnya Cuci Piring Sendiri

Ada banyak faedah di balik puasa sunnah Ayyamul Bidh. Sebagai umat Islam, alangkah baiknya mengetahui keutamaan ibadah sunnah ini sebagai pemahaman lebih dalam, berikut faedah puasa sunnah Ayyamul Bidh ;

 

1. Menghidupkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 

2. Melakukan puasa tiga hari setiap bulannya seperti melakukan puasa sepanjang tahun karena pahala satu kebaikan adalah sepuluh kebaikan semisal. Berarti puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa sebanyak tiga puluh hari setiap bulan. Jadi seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun.

Baca Juga: Tips Mudah Tanam Tomat, Dijamin Berbuah Lebat!

3. Memberi istirahat pada anggota badan setiap bulannya.

 

Meski yang utama dilakukan pada pertengahan bulan , namun ada keluasan melakukannya di hari mana saja. Hal ini sesuai dengan dalil Mu’adzah saat bertanya pada ‘Aisyah,

أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَتْ نَعَمْ. قُلْتُ مِنْ أَيِّهِ كَانَ يَصُومُ قَالَتْ كَانَ لاَ يُبَالِى مِنْ أَيِّهِ صَامَ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

 

“Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa tiga hari setiap bulannya?” ‘Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?” ‘Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).”

 

Sedangkan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menjelaskan, “Puasa tiga hari setiap bulannya boleh dilakukan pada sepuluh hari pertama, pertengahan bulan atau sepuluh hari terakhir dari bulan Hijriyah, atau pula pada setiap sepuluh hari tadi masing-masing satu hari. Puasa tersebut bisa pula dilakukan setiap pekan satu hari puasa. Ini semuanya boleh dan melakukan puasa tiga hari setiap bulannya 

Baca Juga: Ruangan Santri Ponpes Modern Zam Zam Cilongok Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Rupiah.

Adapun membaca niat puasa sunnah Ayyamul Bidh bisa dipanjatkan pada malam hari menjelang tidur. Atau saat sahur, dengan mengucapkan dalam hati atau melafalkannya. Baik dalam bahasa Arab maupun Indonesia

 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala"

Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada ayyamul bidh sunah karena Allah Ta'ala."

Apabila Anda merasa lupa membaca niat, bisa di pagi harinya. Sedangkan jika niat diucapkan pada saat sudah terbitnya fajar, bacaannya sebagai berikut:

 

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma ayyaami bidh sunnatan lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya berniat puasa ayyamul bidh, sunah karena Allah ta’ala.".***

 

Editor: Rare

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x