Pertama di Purwokerto Rumah Makan Gratis, Bayarnya Cuci Piring Sendiri

- 24 Februari 2021, 21:32 WIB
Rumah makan gratis di Purwokerto.
Rumah makan gratis di Purwokerto. /Budi Irawan

LENSA BANYUMAS – Dari penampakan bangunannya yang megah bergaya minimalis, rumah makan ini pantasnya menawarkan menu mewah dengan harga mahal. Tapi siapa sangka, jika ternyata rumah makan dengan dominasi warna biru tua ini tidak meminta bayaran sepeser pun alias gratis dan sebagai gantinya, semua pengunjung wajib mencuci piring dan peralatan makan lain yang sudah digunakannya.

Adalah dr.Edy Priyanto SPOG, pria 40 tahun yang mewujudkan impian mulianya untuk membantu sesama. Berawal tahun 2017, saat ia bersama sejumlah rekan semisinya memulai aksi sosial Jum’at Berkah di masjid sekitar tempat tingganya di Kelurahan Berkoh Purwokerto.

Setelah tiga tahun berjalan, aksinya mulai diikuti oleh banyak pegiat sosial lainnya. “Kita keliling ke tukang becak, kalau hari Jum’at mereka (abang becak) bisa dapat lebih dari satu dus nasi kotak. Trus di lain hari gimana, bisa saja mereka kekurangan makanan,” tutur dr.Edy saat ditemui LENSA BANYUMAs dalam acara donor darah di rumah makannya, Rabu, 24 Februari 2021.

Baca Juga: Digitalisasi Naikkan Transaksi UMKM Kuliner hingga 70 Persen

Sejak itu dr. Edy semakin terdorong mengajak teman-temannya untuk bergabung mendirikan rumah makan gratis. Akhirnya berbekal modal donasi kelompok dan tanah wakaf yang diterima, pada November 2019 dimulailah pembangunan rumah makan yang sekarang berdiri di Jalan Mangunjaya Purwokerto Utara.

dr.Edy Priyanto, SPOG pemilik rumah makan gratis Purwokerto.
dr.Edy Priyanto, SPOG pemilik rumah makan gratis Purwokerto. Budi Irawan

“Rencana awal kita buka Januari kemarin, tapi karena terkendala protokol kesehatan Covid-19, sehingga baru 10 Februari kemarin dibuka. Monggo, siapapun boleh makan disini, tapi piring dan lainnya, dicuci sendiri, dan bisa donasi,” tuturnya seraya menyebut jam buka dari Senin sampai Kamis mulai pukul 11.00 WIB, Jum’at mulai pukul 12.30 WIB.

Pada tahap awal hanya menyediakan 150 porsi dengan penyajian prasmanan dan sekarang ini setiap hari sudah 300 porsi. “Banyak teman-teman saya yang turut andil besar untuk mewujudkan rumah makan ini, mas Adi Tri Satya contohnya, dan para donatur termasuk para tetangga yang jadi relawan dan memasok bahan makanan sekaligus jadi kokinya,” terang Edy.

Sepengatahuannya, di Indonesia baru ada sekitar enam rumah makan gratis, di DKI Jakarta, Jawa Barat termasuk di Purwokerto.

Halaman:

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x