Terowongan Pertama di Negara Bagian Terengganu Hasil Kerjasama China dan Malaysia

10 April 2021, 11:34 WIB
Terowongan Paka di Paka, Negara Bagian Terengganu, Malaysia. 9 April 2021. / Xinhua / Zhu Wei) /

LENSA BANYUMAS - Proyek Kereta Besar Malaysia atau East Coast Rail Link (ECRL) mulai membangun terowongan pertama di negara bagian Terengganu, pada hari Jum'at 8 April 2021.

Pembangunan terowongan Paka sepanjang 1,1 kilometer itu dilakukan oleh Malaysia Rail Link Malaysia (MRL) bersama dengan China Communications Construction Company (CCCC).

Meskipun situasi Pandemi Covid 19 menjadi tantangan tersendiri dalam konstruksinya, namun terobosan terowongan berhasil lebih cepat dari jadwal.

Ketua MRL Mohd. Zuki Ali mengapresiasi atas kemajuan yang baik atas terowongan Paka yang dikerjakan sekitar 100 tenaga ECRL dan pekerjaan sipil terowongan diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun 2022.

Baca Juga: Benny Wenda Tuding Pemerintah Indonesia Teroris, Mayoritas Warga Papua Dukung OPM

“Terobosan terowongan hari ini adalah hasil dari saling membantu dan kolaborasi antara MRL dan CCCC yang mempraktikkan teknologi, peralatan, perencanaan, dan aspek keselamatan terbaik dalam rekayasa dan konstruksi terowongan,” kata Mohd Zuki seperti dikutip Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari Xinhuanet.

Sementara itu, Managing Director CCCC untuk ECRL Bai Yinzhan mengucapkan terima kasih kepada tim proyek ECRL karena telah berupaya mencapai terobosan terowongan pertama dan tonggak proyek lainnya.

"Dalam 12 bulan terakhir, kami telah menghadapi banyak tantangan, termasuk pandemi dan banjir parah di sepanjang Pantai Timur. Tetapi pekerja kami bersama dengan mitra lokal kami telah melakukan upaya tanpa henti untuk memastikan proyek tetap pada jalurnya sambil mematuhi penegakan hukum yang ketat. standar prosedur yang berlaku untuk menjaga tempat kerja kita aman, "kata Bai.

ERCL akan beroperasi dari Pusat transportasi terbesar di Malaysia yaitu Port Klang dan melintasi semenanjung ke negara bagian Kelantan di timur laut Malaysia.

Jalur kereta api tersebut yang akan selesai dibangun pada tahun 2026  itu diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan membawa pertumbuhan yang lebih seimbang ke negara bagian tersebut dengan menghubungkan wilayah yang kurang berkembang di Pantai Timur ke jantung ekonomi di Pantai Barat.

Menteri Transportasi Malaysia Wee Ka Siong menambahkan pada awal pekan ini, pekerjaan konstruksi ECRL berjalan lancar dan berkembang pada tingkat yang menggembirakan sebesar 21,39 persen pada Maret 2021.

"Pengerjaan di lebih dari 300 lokasi akan dimulai pada akhir tahun yang melibatkan pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi jembatan serta pekerjaan terowongan yang akan mendorong konstruksi ECRL ke masa puncaknya, imbuhnya.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Xinhuanet

Tags

Terkini

Terpopuler