Lensa Banyumas - Diblokir India bersama 58 aplikasi lain, pengembang aplikasi TikTok menyatakan data pengguna aman dan tidak diminta atau dipakai Pemerintah China.
Hal ini dilayangkan TikTok dalam surat resmi kepada India terkait pemblokiran sejumlah aplikasi asal China.
Pemblokiran dilakukan sebagai imbas konflik di perbatasan India-China yang sempat memanas beberapa pekan terakhir.
Dikutip Lensa Banyumas dari antara melansir reutters, Kepala Eksekutif TikTok Kevin Mayer menegaskan bahwa aplikasi yang dikembangkan perusahaan China, ByteDance ini tidak akan memberikan data pengguna kepada siapapun.
"Bahkan jika diminta pemerintah China sekalipun," tegasnya.
Baca Juga: Penting Taati Protokol Kesehatan, Sebanyak 703.875 Peserta Bersaing dalam UTBK 2020
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Pos Pemeriksaan Pelabuhan, Sebagian Ibu Kota Somalia Terguncang
Saat ini, kata Kevin, TokTok sedang fokus menarik minat global termasuk negara-negara besar seperti India dan Indonesia, bukan mencari masalah atau musuh.
Dia mengatakan data pengguna India disimpan di server yang berlokasi di Singapura, bukan di China.
"Bagi kami keamanan data pengguna dan kedaulatan India sangat penting. Kami juga sedang berencana membangun pusat data di India," imbuh Kevin.
Diketahui 59 aplikasi asal China diblokir pemerintah India menyusul konflik di kawasan Himalaya yang menewaskan 22 tentara India.
Baca Juga: Australia Kembangkan Rudal Jaga Indo-Pasifik
Konflik ini membuat hubungan Negeri Holywood dan Tirai Bambu memanas beberapa pekan terakhir.
Alasan keamanan nasional menjadi yang utama bagi India memblokir sejumlah aplikasi, khususnya TikTok yang sedang merajai India.
India menjadi pasar terbesar TikTok disusul Amerika Serikat dan negara besar lain termasuk Indonesia.
India adalah pendorong terbesar instalasi aplikasi TikTok, terhitung 611 juta unduhan atau 30,3 persen dari total jumlah unduhan.
Baca Juga: Ada Titik Spot Baru di Jupiter, Apakah Tanda Kehidupan?
Pemblokiran juga dilematis karena TikTok sedang gencar promosi apalagi telah berkomitmen melakukan investasi sebesar 1 miliar USD di India.
Sementara itu pemerintah India menegaskan pemblokiran dipastikan tidak akan dicabut dalam waktu dekat.
Imbas dari pemblokiran, aplikasi lokal India meraup untung cukup besar. Dalam hitungan 48 jam pasca diblokirnya TikTok, Roposo meraup 22 juta pengguna baru.
Sementara itu, Google dan Apple juga harus menghapus sejumlah aplikasi China dari toko android dan iOS termasuk TikTok di India. ***