Berpartisipasi Pada Bazar Aspikmas di Wangon, BMT Amanah Indonesia Kenalkan Ekonomi Syariah Kepada Pelaku UMKM

7 November 2021, 12:05 WIB
Stand BMT Amanah Indonesia dalam bazar Aspikmas di Wangon disambangi oleh Bupati Banyumas Achmad Husein, 7 Nopember 2021. / Istimewa /

LENSA BANYUMAS - Untuk mendukung peningkatan produk kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Asosiasi Pengusaha Kecil Banyumas (Aspikmas) mengadakan Bazar. 

Bazar itu dilaksanakan di Kecamatan Wangon, Banyumas, Jawa Tengah, hari Minggu 7 Nopember 2021.

Salah satu pendukung terhadap pegiat usaha kecil yakni BMT Amanah Indonesia juga ikut dalam Bazar tersebut. 

Baca Juga: Beberapa Rumah Warga di Somagede Banyumas Rusak Tertimpa Pohon Akibat Bencana Alam Angin Ribut

Seusai membuka Bazar Aspikmas, Bupati Banyumas Achmad Husein menyempatkan kunjungannya ke stand BMT Amanah Indonesis cabang Wangon. 

Bahkan Achmad Husein yang tertarik dengan program pembiayaan berupa keping emas mengadakan dialog dengan Pimpinan Cabang Rony Abdillah. 

Rony Abdillah menyebutkan kepedulian BMT Amanah Indonesia tidak hanya berupa santunan bagi kaum dhuafa yang diberikan saat acara di Bazar Aspikmas dan momen lainnya, namun dukungan pengusaha dengan cara pemberian pembiayaan dengan sistem bagi hasil.

"Kami terutama BMT Amanah Indonesia cabang Wangon selalu memperhatikan kaum dhuafa berupa santunan, terlebih kepada para pelaku UMKM. Kami sangat mendukung usaha mereka dengan cara membantu modal usaha, tentunya ada kriterianya,"ungkapnya.

Ia juga menambahkan pihaknya lebih mengenalkan kepada masyarakat luas terkait pentingnya sistem syariah bagi masyarakat.

"Yang pasti kami tetap peduli terhadap pengembangan ekonomi syariah,"ujar Rony Abdillah. 

Selain BMT Amanah Indonesia, turut pula pengusaha kecil seperti produk kopi Robusta khas Wangon bernama Kopi Mbekayu.

Kopi Mbekayu buatan warga Desa Pengadegan Wangon dalam bazar Aspikmas, 7 Nopember 2021. / Istimewa

Dalam kemasannya disebutkan komposisinya hanya berasal dari biji kopi tanpa campuran.

Mei Susana yang juga perangkat desa Pengadegan mengungkapkan kopi Mbekayu itu adalah produksi warganya.

"Warga kami mencoba membuat usaha kopi, dan harapannya menjadi ciri khas Kopi di Wangon umumnya,"ucapnya.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: BMT Amanah Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler