KBM Jarak Jauh di MTs Pakis Terhenti Akibat Tidak Boleh Dipergunakannya Internet di Tower Milik Pemkab

- 10 Mei 2021, 13:10 WIB
Perwakilan Pers dan Mitra serta Fortasi Banyumas kunjungi anak-anak MTs Pakis, Gunung Lurah Cilongok.
Perwakilan Pers dan Mitra serta Fortasi Banyumas kunjungi anak-anak MTs Pakis, Gunung Lurah Cilongok. /Rama Prasetyo Winoto/

LENSA BANYUMAS - Hak memperoleh Pendidikan bagi Anak-anak Madrasah tsanawiah (Mts) Pakis, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas membutuhkan peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab). 

Karena itu, Joko Susanto Ketua Peradi SAI Purwokerto dari Perwakilan Pers dan Mitra Kerja bersama pegiat Sosial dan Dewan Penasehat Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi) Eddy Wahono mengunjungi MTS Pakis, Minggu 9 Mei 2021 sore  untuk membagikan sembako kepada para siswa siswi sekolah tersebut dan masyarakat sekitar.

Menurut Joko Susanto dan Eddy Wahono, kalau melihat kondisi jalan dari Pusat kota yang sebenarnya tidaklah jauh hanya 14 km namun perjalanan harus ditempuh harus menanjak dan menikung masuk di antara hutan pinus Perhutani dengan kondisi jalan yang jauh dari layak akan menjadi tantangan tersendiri. 

Baca Juga: Meski Bebas Covid-19, Vihara Bhavana Rutin Semprot Disinfektan

Selain itu, dengan kondisi ini pulalah yang menyebabkan Mts Pakis seperti harus terisolir dari peradaban keramaian dan kemajuan belajar.

"Apalagi dalam kondisi Wabah Covid 19 dimana para siswa siswi tidak lagi memperoleh pelajaran secara tatap muka. Program belajar jarak jauh pun menjadi hambatan yang sangat besar," ungkapnya. 

Disamping itu, pengajar Mts terdiri dari guru relawan yaitu para dosen dan mahasiswa Purwokerto.

Sementara Mts Pakis hanya memiliki satu orang guru relawan tetap Isrodin. 

"Kondisi daerah yang juga sangat sulit untuk menerima signal internet," terang Joko. 

Sebelumnya, MTs Pakis pada tgl 6 Oktober 2020 lalu pernah mendapat bantuan dari Pers dan mitra kerja berkolaborasi dengan Orari lokal Banyumas yaitu Handy Talky. 

Bantuan dari para donatur itu bertujuan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menggunakan Radio Pancar Ulang gelombang UHF.

Namun KBM tersebut hanya berlangsung kurang dari 3 bulan saja.

Eddy Wahono dari Fortasi Banyumas berbincang bincang dengan anak-anak MTs Pakis Desa Gunung Lurah, Cilongok.
Eddy Wahono dari Fortasi Banyumas berbincang bincang dengan anak-anak MTs Pakis Desa Gunung Lurah, Cilongok.

"Karena pada awal Nopember 2020 Radio Pancar Ulang tersebut dimatikan tanpa alasan yang jelas dimana pada bulan itu anak-anak Mts akan memasuki masa ujian," ujar Eddy Wahono. 

Dengan demikian, kata Eddy Wahono, anak-anak MTs pun harus kembali masuk dalam derita belajar, mereka mencari signal internet naik ke hutan yang lebih tinggi secara berkelompok dalam suasana hujan dan jalan licin.

Namun pada 21 Desember 2020, kata Eddy, Mts Pakis memperoleh bantuan pemasangan internet dari donatur namun hanya dapat berlangsung selama satu bulan saja karena tower tempat pemasangan internet milik Pemkab Banyumas tersebut tidak lagi boleh dipergunakan.

"Pupus sudah harapan anak-anak Mts Pakis untuk dapat memperoleh pelajaran secara daring," kata Eddy. 

Anak-anak MTs Pakis, menurutnya, harus kembali menghadapi tantangan untuk mendapatkan hak belajarnya dengan mencari signal ke hutan diatasnya.

Sementara itu, Isrodin guru Mts Pakis pernah melakukan upaya bersurat kepada Bupati untuk permohonan pinjam kembali tower three angle milik pemkab yang berada didesa cipendok kecamatan cilongok dengan nomor surat 18/Mts Pakis/1/2021, tertanggal 11 januari 2021 namun hingga saat ini belum mendapatkan jawaban.

Dia sangat berharap peran pemkab Banyumas dan instansi terkait untuk segera memberikan solusi demi anak-anak Mts Pakis kembali dapat memperoleh hak untuk pendidikannya dimasa pandemi covid 19 melalui program belajar jarak jauh.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x