Network
LENSA BANYUMAS - Menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu memang enak, namun banyak godaan.
Hal itu diungkapkan Anang dalam wawancaranya di kanal YouTube Uya Kuya.
Kepada Uya Kuya, Anang Hermansyah mengisahkan pengalamannya baik suka maupun duka saat menjadi wakil rakyat.
Baca Juga: Drama Lovers of The Red Sky Trending Topic di Indonesia dan Nomor 1 di Korea, Ini 4 Rahasianya
"Godaannya luar biasa kan kekuasaannya kuat orang DPR. Ya memang sih kadang-kadang lihat beberapa oknum-oknum yang memanfaatkan kekuasaan di DPR kadang-kadang, sayang gitu kalau ada di DPR," kata suami Ashanty tersebut.
Menurutnya menjadi anggota DPR harus kuat dan juga berhati-hati.
Tak dipungkiri ada juga oknum-oknum tak bertanggung jawab di DPR.
"Di DPR tuh enak juga, tapi kalau nggak kuat bisa tergelincir. Lima tahun alhamdulillah harus kuat, wajib kuat. Ya hati-hati karena bisa bahaya," kata Ayah dari Aurel Hermansyah istri Atta Halilintar itu.
Ia mengakui sangat beruntung bisa lolos dari berbagai godaan tersebut.
Anang pun mengklaim tidak pernah melakukan korupsi selama 5 tahun sebagai anggota DPR.
"Wah paling takut aku korupsi. Kasihan, jangan duitnya rakyat, kasihan. Kan aku udah dibayar rakyat, nggak.korupsi," ucap Ayah dari empat anak ini.
Bahkan kepada Uya Kuya, ia blak-blakan mengaku pernah diajak untuk melakoni korupsi.
Namun, Anang menolak dengan tegas tawaran itu dan beruntung tak ada masalah apapun.
"Kan aku bilang godaannya parlemen itu luar biasa. Ya nyerempet-nyerempet diajakin korupsi ya ada, cuman kan kembali ke kita," urainya.
Menolak ajakan korupsi, kata Anang, seharusnya tidak ada masalah.
Rupanya tidak hanya itu, ia juga pernah ditawari uang suap untuk kelancaran proyek-proyek tertentu.
"Ya ada lah nyogok terang-terangan, ngomong. Ya minta bantuan dimasukkan proyeknya. Ya aku bilang. 'Ikutin aturannya aja karena keputusan bukan di Anang, ini keputusan bersama',"kata mantan suami Krisdayanti itu melanjutkan.
Untuk itu, Anang memutuskan untuk tidak mencalonkan kembali sebagai anggota legislatif setelah mengetahui dunia politik tidak sebersih itu.
Oleh karenanya Anang lebih memilih kembali berkarier sebagai seniman, yang penghasilannya jauh lebih besar daripada jadi anggota legislatif itu sendiri.***
