Fakta Sistem Pendidikan di Jepang, Tidak Ada Ujian dan Murid Wajib Makan Bersama Gurunya di Sekolah

16 April 2021, 10:34 WIB
Ilustrasi sekolah di Jepang /Engin Akyurt/Pexels/Lensa Banyumas


LENSA BANYUMAS - Bagi orang Jepang, pendidikan sangatlah penting sebagai batu pijakan seseorang dalam hidupnya.

Tak heran ada banyak sekali sekolah yang dibangun di Jepang, bahkan lebih banyak dibandingkan negara maju seperti Amerika.

Meskipun sistem pendidikannya banyak kemiripan dengan negara lain, tetapi ada beberapa aspek yang membuat pendidikan jepang lebih efektif dibanding yang lain. Berikut beberapa fakta sistem pendidikan di Jepang.

Baca Juga: Tidur Tanpa Bantal Membuat Kulit Wajah Makin Sehat, Ini Alasannya

Tidak Ada Ujian sampai Kelas 4 SD
Mungkin terlihat aneh, tetapi pendidikan Jepang lebih mengutamakan sikap atau sopan santun dibandingkan pengetahuan.

Menurut mereka, pada awal 3 tahun adalah waktu yang ideal dalam membentuk perilaku anak menjadi baik dan santun, tanpa melihat pengetahuannya terlebih dahulu.

Mereka diajarkan untuk menjadi manusia yang murah hati, punya empati dan penyayang ke sesama mahluk hidup. Mereka diajarkan untuk santun dan menghormati binatang, alam, dan manusia.

Baca Juga: Mario Teguh Skakmat Komentar Pedas, Sampai Bawa Ahlak

Diajarkan Membersihkan Sekolahnya Sendiri
Biasanya sekolah di tempat lain akan menyewa petugas kebersihan, tetapi berbeda di jepang.

Murid sekolah diwajibkan untuk membersihkan kursi, meja, dan kelasnya sendiri. Bahkan mereka membersihkan toilet dan kantin sekolah.

Sistem pendidikan Jepang mempercayai bahwa membersihkan fasilitas sekolah, dibantu dengan gurunya dapat menimbulkan rasa saling peduli dan tolong menolong sesama.

Dengan membersihkan fasilitas sekolah, anak akan lebih menghargai dan menjaga lingkungan agar tetap bersih.

Baca Juga: Patut Dicoba, Ini Cara Mudah Terhindar dari Manipulator Ulung

Murid dan Guru Makan Bersama Saat Istirahat
Di beberapa sekolah mungkin jarang melihat guru makan bersama murid-muridnya, tetapi di Jepang menjadi keharusan.

Alasannya, untuk membangun hubungan antara guru dan murid sehingga tercipta ikatan kekeluargaan yang erat.

Selain itu, sekolah Jepang menyediakan makanan dengan gizi seimbang. Jadi, di sekolah negeri dari SD sampai SMA, makanan yang disediakan oleh kantin sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah bahkan dengan koki berstandar.

Terbiasa Ikut Tambahan Belajar di Luar Jam Sekolah
Di Jepang sudah menjadi hal yang lumrah jika anak-anak mengikuti les atau pelajaran tambahan di sekolah.

Hal tersebut dilakukan dengan harapan, agar bisa masuk ke sekolah unggulan. Maka tak heran banyak murid yang giat belajar tiap hari, bahkan di hari libur pun tetap belajar.

Ada Mata Pelajaran Kaligrafi dan Puisi
Kaligrafi Jepang yang dikenal dengan Shodo, merupakan bentuk seni saat seseorang menulis kanji (karakter jepang) yang memiliki makna. Dengan belajar Shodo, murid akan belajar kesabaran dan ketekunan.

Untuk puisi, dikenal dengan Haiku, yakni puisi yang ditujukan untuk mengungkapkan perasaan kepada pembaca. Kedua mata pelajaran tersebut, diajarkan kepada murid sejak dini agar mereka menghargai tradisi asli negara mereka.

Seluruh Murid Berseragam
Penggunaan seragam di setiap sekolah mulai dari SMP dan SMA, bertujuan agar menghilangkan perbedaan. Dengan menggunakan seragam, akan tercipta rasa solidaritas dan rasa kekeluargaan antara murid.

Dengan menggunakan sistem pendidikan tersebut, tidak heran Jepang menjadi negara dengan angka kriminalitas yang rendah, serta sumber daya manusia sangat berkualitas. Semoga menginspirasi kita semua. ***

Editor: Dedy Sudianto

Tags

Terkini

Terpopuler