Umnia Labib : Melahirkan anak disamakan dengan Turun Mesin, Bukti Rendahnya Penghargaan Kemanusiaan Perempuan

- 10 Juni 2021, 16:54 WIB
Umnia Labib (Divisi Politik, Hukum dan Advikasi Perempuan dan Anak PC Fatayat NU Banyumas)
Umnia Labib (Divisi Politik, Hukum dan Advikasi Perempuan dan Anak PC Fatayat NU Banyumas) /Foto :Parsito/

LENSA BANYUMAS - Dari sebuah time line di berbagai media, seorang tokoh dikabarkan membuat pernyataan terkait istrinya yang telah berjuang melahirkan anaknya sebanyak tujuh kali dengan menyamakan turun mesin tujuh kali. Barangkali sepintas pernyataan itu adalah lelucon, tetapi jika menyebut istri sebagai yang dicintai disamakan dengan mesin, alih-alih memunculkan bahan bercandaan menjadikan perjuangan hidup dan mati sebagai sesuatu tanpa makna.

Seperti ada yang terusik, kemanusiaan perempuan yang karena tugas reproduksinya diagungkan oleh hadist nabi dengan derajat tiga kali lebih tinggi dari ayah, perjuanganya hanya diibaratkan asset kendaraan.

Seperti gunung es, fenomena pernyataan tokoh agama tersebut menjadi spektrum bagaimana sebagian besar masyarakat masih memandang pengalaman biologis perempuan sebagai susuatu yang rendah, aib, kotor, bahkan dianggap kutukan.

Baca Juga: Inilah Katahati ,Komunitas Pesepeda Orang Perumahan di Demak

Perempuan dengan tugas reproduksi seolah dilahirkan untuk menerima keburukan, bahkan dari dalam dirinya sendiri. Muncul sepintas tanya, benarkan Tuhan yang maha bijak menciptakan perempuan sedemikian rendah dengan tugas biologisnya? Bernarkan Tuhan yang maha adil menciptakan manusia berjenis kelamin perempuan untuk diperlakukan semena-mena selayaknya barang hanya karena kodrat biologisnya? Tidakkah pengalaman biologis perempuan adalah sebatas penyerta kodrat besar yang dimandatkan dari yang Maha Kuasa?

Mitos Kodrat Perempuan dan Rendahnya Kesadaran Gender

Allah menciptakan manusia berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang telah dinash oleh al-Qur’an membawa misi besar rahmatan lil ‘alamiin (QS.al-anbiya:107) dan sebagai wakil Allah di bumi (QS.al-Baqarah:30).

Allah menciptakan manusia dalam perbedaan baik suku, agama, bangsa hingga jenis kelamin (QS.al-Hujurat:13), tujuanya adalah untuk berlomba-lomba meraih kebaikan (al-Baqarah : 148) dan derajat terbaik disisi-Nya.

Baca Juga: Masa Pandemi Covid19, Wakil Walikota Bandung : Sekarang Bandung Aman Dikunjungi .

Derajat terbaik tersebut bukan disandarkan pada kriteria jenis kelamin, akan tetapi akan ketakwaan seseorang(QS.al-Hujurat:13). Dan dalam tugas mulian tersebut, Allah memberikan tugas reproduksi yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: Parsito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x