Ini adalah keadaan cedera saraf otak sehingga kemampuan untuk mengendalikan emosi terganggu.
Penyakit ini disebut juga dengan inkontinensia emosional.
Orang yang memiliki riwayat penyakit stroke, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, atau multiple sclerosis rentan mengalami penyakit ini.
PBA sering keliru didiagnosis sebagai depresi karena gejalanya yang hampir serupa.
Selain menangis, PBA juga bisa membuat seseorang tertawa tiba-tiba tanpa kendali.
Gejalanya ini bisa menyulitkan penderitanya ketika berhadapan situasi tertentu.
4. Depresi
Menangis tanpa sebab juga bisa menjadi pertanda depresi. Depresi membuat pengidapnya terus-menerus merasa sedih, sehingga sangat mungkin untuk menangis.
Depresi adalah gangguan suasana hati yang bisa menyebabkan perasaan sedih terus-menerus dan hilang minat pada berbagai hal yang disukainya.
Hal tersebut dapat membuat pengidapnya merasa hampa, tidak menemukan kesenangan dalam hidup, putus asa, hingga berpikiran untuk bunuh diri.