Angkatan Udara Taiwan Kejar 8 Pesawat Tempur Tiongkok Yang Masuk Zona Udaranya

- 19 Februari 2021, 22:22 WIB
Jet tempur siluman Chengdu J-20 dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) / Reuters /  Ben Blanchard
Jet tempur siluman Chengdu J-20 dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) / Reuters / Ben Blanchard /

Lensa Banyumas - Angkatan udara Taiwan bergegas setelah delapan pesawat tempur China terbang ke bagian barat daya zona pertahanan udaranya pada hari Jumat 19 Pebruari 2021. Akibat masukknya pesawat jet tempur Tiongkok itu, Taiwan meningkatkan aktivitas militer di sekitar Pulau Demokrasi.

Beijing, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, mengatakan pihaknya menanggapi apa yang disebutnya "kolusi" antara Taipei dan Washington, pendukung dan pemasok senjata internasional utama Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan seperti dikutip Lensa Banyumas.com - Pikiran Rakyat Media Network dari Reuters mengatakan empat J-16 China dan empat JH-7 serta sebuah pesawat perang elektronik terbang di dekat Kepulauan Pratas yang dikendalikan Taiwan di bagian atas Laut China Selatan.

Angkatan udara Taiwan bergegas dengan "peringatan radio dikeluarkan dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas," kata kementerian itu.

Pesawat Tiongkok terbang di sudut barat daya zona itu hampir setiap hari, meskipun serangan skala besar terjadi pada 24 Januari ketika 12 pesawat tempur Tiongkok terlibat.

Belum ada komentar langsung dari Tiongkok. Sesaat sebelum pernyataan Kementerian, Taiwan mengumumkan perombakan pejabat keamanan senior termasuk Menteri Pertahanan baru, untuk membantu meningkatkan modernisasi militer dan upaya intelijen.

Presiden Tsai Ing-wen telah berjanji untuk mempertahankan pulau itu dan telah menjadikan modernisasi angkatan bersenjatanya sebagai prioritas, termasuk mengembangkan armada kapal selam baru, membeli pesawat tempur F-16 baru dari Amerika Serikat dan meningkatkan kapal perangnya.

"Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Chiu Kuo-cheng, yang lulus dari US Army War College pada tahun 1999, akan menggantikan Yen De-fa sebagai Menteri Pertahanan,"kata Juru bicara Kantor Kepresidenan Xavier Chang kepada wartawan.

Presiden mengharapkan Chiu menyelesaikan reformasi militer dari tahap berikutnya termasuk perencanaan untuk "perang asimetris", dengan fokus pada senjata mobile berteknologi tinggi yang dirancang untuk membuat serangan Tiongkok sesulit mungkin.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x