Tahun 1870 Hotel Savoy Homann Bandung Sudah Ada, Awalnya terbuat dari Gedek Bambu

- 2 Juni 2021, 19:58 WIB
Hotel Savoy Homan Bandung tahun 1870
Hotel Savoy Homan Bandung tahun 1870 /Sumber : Koleksi Troopensium/Foto : Net Bekend/

Di bawah pengelolaan Van Es, bangunan Hotel Homann diperluas dan dimodernisasi menjadi salah satu hotel paling terkemuka di
Asia Tenggara.

Renovasi besar-besaran yang dimulai sejak Februari 1937 ini melibatkan dua orang arsitek Belanda, yakni AF. Aalbers dan R. de Waal.

Sejak saat itu hingga kini, hotel tersebut memiliki warna luar abu-abu. Gedung baru yang kemudian dibangun diberi nama Savoy mengingatkan nama sebuah istana di Italia ataupun London Savoy Hotel.

Tatkala peresmian Savoy Homann, van Es menyatakan:“Let Savoy Homann the second no one in the Far East” Biarlah Hotel Savoy Homann menjadi hotel kedua di Timur Jauh, tanpa ada yang lebih mengungguli.

Pada era pendudukan Jepang, Savoy Homann sempat menjadi asrama bagi para opsir Jepang.

Pada tahun 1945, hotel ini diserahkan kepada Belanda dan difungsikan sebagai gedung Palang Merah Internasional.

Semasa Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955, hotel ini menampung sejumlah tamu penting seperti Perdana Menteri Nehru dari India yang bermalam di kamar 144, dan Perdana Menteri Birma U Nu di kamar 344.

Selain itu, Savoy Homann memiliki History Wall, yakni dinding yang memajang foto-foto KAA 1955 dan peringatan 50 tahun KAA pada 2005 lalu.

Pada masa remajanya Mang Ucup, hampir setiap weekend nongkrong di Hotel Savoy Homann untuk berdansa-ria di sana, sebab setiap weekend selalu ada live band yang memainkan lagu-lagu favorit kesenangan Mang Ucup.

Setelah bernaung di bawah grup Bidakara pada bulan Januari 2000, nama Hotel Savoy Homann diubah menjadi “Savoy Homann Bidakara Hotel”.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: denny melani sidabutar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x