LENSA BANYUMAS - Pada sekitar abad 18 tepatnya tahun 1870 an dari catatan sejarah turun temurun, diseluruh kota Bandung hanya ada tujuh bangunan saja yang didirikan pakai tembok. Salah satunya adalah Hotel Savoy Homann.
Maklum, pada saat itu Bandong (nama pertama sebelum Bandoeng) masih berupa een kleine berg kampoeng alias desa pegunungan yang kecil.
Hotel Homann yang pernah memiliki predikat sebagai hotel terbesar di Asia Tenggara, dan telah diakui sebagai landmark (identitas) Kota Bandung, pada saat itu masih berupa bangunan dari gedek (bilik bambu).
Baca Juga: Joan Mir Cetak Sejarah bagi Suzuki di MotoGP 2021, Begini Analisanya.
Karena namanya juga masih di leuweng (hutan), maka wajar saja apabila belum memiliki resepsionis penyambut tamu yang cantik seperti hotel-hotel pada saat ini.
Resepsionis satu-satunya yang ada disana pada saat itu adalah seekor burung beo yang bisa mengucapkan kalimat: “Amat! Amat! Ada Tamu. Ujang, Ujang panggil Delman”
Amat adalah nama bellboy dari penginapan tersebut, sedangkan Ujang Kusen adalah teman bermain Sinyo Wiem putra keluarga Homann.
Baca Juga: Keajaiban Sedekah, Ustad Daryanto BMT Amindo : Sedekah membuat kita kaya !