Kemenparekraf : Saatnya Wisata Dengan Protokol Kesehatan Ketat Jadi Hal yang Menyenangkan.

- 9 Juni 2021, 21:54 WIB
Curug Cipendok, Banyumas.
Curug Cipendok, Banyumas. /Foto : Kharisma Muhammadiyah/

LENSA BANYUMAS - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terusberupaya memulihkan sektor pariwisata Indonesia dengan meluncurkan beberapa programkebijakan.Salah satunya program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) yang tahun ini jumlahnyasebesar Rp60 miliar.

Selain itu, Kemenparekraf juga tengah menggodok Dana Hibah Pariwisatajilid II di 2021 sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional di Kemenparekraf.

Dalam rilis yang dikirim ke Tim Lensa Banyumas, Rabu, 9 Juni 2021, Percepatan pembangunan kawasan 5 destinasi super prioritas di tanah air juga dilakukan, yaitu di Borobudur, Likupang, Labuan Bajo, dan Danau Toba.

Baca Juga: Peringatan Buat Ojek Online, Timbulkan Kerumunan Karena Banjir Order Malah Dibubarkan Satgas Covid19

Pengembangan 5 destinasi super prioritas dilakukan dari berbagai aspek, sesuai arahan Presiden. Mulai dari akselerasi infrastruktur yang dikerjakan lintas sektor serta implementasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE) di destinasi wisata.

“Ada keyakinan pertumbuhan di sektor pariwisata akan bisa kita capai. Sebagai contoh, secara
aktual perekonomian di Yogyakarta sekarang tumbuh di angka 6 persen dan diikuti oleh
pertumbuhan angka keterisian hotelnya juga. Dengan situasi sekarang ini sebenarnya
masyarakat rindu untuk berwisata tetapi tetap dengan menjaga protokol kesehatan,” ujar Henky
Manurung, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf.

Ditambahkan, dengan adanya dukungan pemerintah ini, fokus kita di ASITA saat ini adalah mempromosikan destinasi wisata lokal atau domestik.

Baca Juga: Jelang Euro 2020 Gambaran Jiwa Sportifitas dan Nasionalisme Impian Penggagas Piala Eropa Henri Delaunay

"Sebelumnya kita susah mempromosikan wisata ke 34 Provinsi, namun dengan adanya 5 destinasi super prioritas nasional, memberikan ruang baru
bagi promosi destinasi wisata domestik untuk warga Indonesia,” terang Nunung Rusmiati, Ketua
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA).

Nunung juga menilai Kemenparekraf sangat berusaha sekali untuk menangani dampak COVID-
19 ini di sektor pariwisata bersama asosiasi pengusaha lainnya.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x