Network
Merdeka...!!!
GMNI sebagai sebuah organisasi kader dan politik yang bergerak dengan prinsip Marhaenisme sebagai dasar perjuangan tentu memiliki tanggung jawab besar dalam menyongsong kehidupan bangsa dan negara. Oleh karena itu, untuk senantiasa memastikan eksistensi GMNI dalam peran kebangsaan dan kenegaraan untuk ke depannya, keberlanjutan dan keberhasilan regenerasi kepemimpinan organisasi harus terus dilakukan. Dengan demikian, DPC GMNI Purwokerto, pada tanggal 26 dan 27 Desember 2023 menggelar agenda Konferensi Cabang yang dilaksanakan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Melalui mekanisme Konferensi Cabang tersebut, terdapat keputusan-keputusan strategis organisasi yang diputuskan, yang masing-masing tertuang dalam sidang Komisi Politik, Komisi Organisasi, dan Komisi Kaderisasi. Amanat Konfercab diambil melalui Sidang Pleno III, yang tertuang pada sidang-sidang komisi yang tersebut di atas. Peserta sidang terdiri dari 3 (tiga) komisariat definitif yang terdapat pada wilayah hukum DPC GMNI Purwokerto, yaitu DPK GMNI Hukum Unwiku, DPK GMNI Fisip Unsoed, dan DPK GMNI UNWIKU.
Baca Juga: 31.193 Knalpot Brong di Banyumas Dimusnahkan, Kapolresta : Peringkat Pertama Penindakan di Jateng
Keputusan-keputusan yang diambil sebagai amanat Konfercab untuk diwujudkan dalam periode kepengurusan DPC GMNI Purwokerto selanjutnya secara khusus diputuskan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang berkaitan dengan amanat konstitusi organisasi. Forum Konfercab mempercayai, sebagaimana juga yang tertuang dalam AD/ART organisasi, bahwa GMNI adalah satu badan perjuangan yang independen. Sikap independensi GMNI berarti perjuangan tanpa dukungan, afiliasi, dan setiran dari maupun terhadap kekuatan politik manapun, kecuali massa Marhaen. Forum Konfercab memberi amanat bagi kepengurusan DPC GMNI Purwokerto untuk memandang serius hal tersebut. Pembahasan soal independensi organisasi muncul dalam forum ini berkaitan dengan tarik-ulur kepentingan yang muncul menjelang Pilpres 2024. Maka peserta Konfercab menegaskan, bahwa DPC GMNI Purwokerto harus bersikap secara pro-aktif guna menanggulangi intervensi pihak luar kepada internal organisasi untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden dan terlibat dalam politik praktis pada kontestasi Pilpres 2024, dan akan terus berlanjut sampai kapan pun. Amanat Konfercab juga memberi dukungan penuh terhadap DPP GMNI untuk tetap bersikap independen dan tidak melibatkan organisasi dalam kontestasi politik praktis.
Baca Juga: 5.232 Surat Suara di Kabupaten Banyumas Rusak, KPU: Segera Ajukan Penggantinya
Dengan demikian, di antara amanat Konfercab yang disetujui oleh forum, adalah mengenai putusan untuk bergabung dan berafiliasinya DPC GMNI Purwokerto dengan DPP GMNI yang dipimpin oleh Arjuna Putra Aldino sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Ageng Dendy, diiringi penarikan dukungan terhadap DPP GMNI Immanuel – Sujahri Somar. Penarikan dukungan tersebut muncul akibat dukungan dari DPP GMNI Immanuel – Sujahri Somar terhadap salah satu paslon pada kontestasi Pilpres 2024 yang dinilai mencederai watak independensi GMNI.
Forum juga menyatakan sikap dengan komitmen penuh untuk ikut mendukung serta menyukseskan seluruh program kerja DPP GMNI yang berlandaskan prinsip independensi GMNI, yaitu perjuangan dengan memusatkan massa Marhaen sebagai titik sentral yang perlu diwujudkan kepentingannya, bukan terhadap salah satu kekuatan politik tertentu. Oleh karena itu, DPC GMNI Purwokerto akan turut serta dalam mendukung dan menyukseskan seluruh program kerja DPP GMNI Arjuna – Dendy yang berimbas baik terhadap para Marhaen. DPC GMNI Purwokerto juga diamanatkan untuk berperan aktif dalam segala upaya untuk membesarkan GMNI secara organisasional dengan membuka komunikasi yang seluas-luasnya kepada seluruh struktur organisasi di bawah DPP GMNI Arjuna - Dendy, baik DPD, DPC, maupun DPK di seluruh Indonesia. Melalui salah satu keputusan strategis ini, forum Konfercab mengharapkan DPC GMNI Purwokerto, bahkan hingga pada DPP GMNI untuk senantiasa dapat menjaga harkat, martabat, dan kewibawaan organisasi GMNI sebagaimana yang tertuang dalam Pedoman Organisasi dan AD/ART GMNI. Independensi berwatak penting bagi organisasi. Melaluinya, masyarakat dapat menilai, apakah organisasi tersebut telah didudukkan dan dikooptasi oleh suatu golongan tertentu, yang mana berarti organisasi tersebut merupakan suatu alat kepentingan golongan, atau sebaliknya, bahwa organisasi tersebut berdiri secara mandiri, berdikari, dan merdeka, sehingga mampu terus bertumbuh secara suci sesuai dengan kepentingan filosofis berdirinya organisasi tersebut.
GMNI Jaya!!!
