5 Dalang Muda Unjuk Kebolehan pada Puncak Peringatan Hardiknas di Banyumas

- 1 Juni 2024, 19:05 WIB
Sebagai puncak rangkaian acara peringatan Hardiknas 2024, Dindik Banyumas menggelar pentas Wayang Kulit dengan menampilkan 5 dalang muda.
Sebagai puncak rangkaian acara peringatan Hardiknas 2024, Dindik Banyumas menggelar pentas Wayang Kulit dengan menampilkan 5 dalang muda. /HUMAS PEMKAB BANYUMAS

LENSA BANYUMAS - Sebagai puncak rangkaian acara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menggelar pentas Wayang Kulit semalam suntuk dengan menampilkan 5 (lima) dalang yang digelar di halaman kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Jum’at (31 Mei 2024) malam. Empat dari mereka adalah dalang muda dari jenjang SD, SMP dan SMA/MA yaitu Risang Narendra Dwijawara, Wijasena Lanang Amarta, Prihastono serta Arkananta Jaluningrat Putra Nugroho dan ditutup dengan penampilan dalang Ki Panji Laksono Among Carito yang membawakan lakon "Aji Narantaka".

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs. Joko Wiyono, M.Si, mengatakan bahwa bulan Mei sebagai bulan merdeka belajar, Dindik Banyumas mendukung siswa sepenuhnya tidak hanya sebatas di bidang akademik.

"Kita ingin mengeksplore siswa kita, tidak hanya bidang akademik, namun bidang lainnya seperti olahraga dan budaya. Kita baru menyelenggarakan rangkaian kegiatan tidak hanya untuk guru namun juga untuk siswa. Kemarin baru saja selesai di gelar Kompetisi Gala Siswa Indonesia (GSI), kita juga mensuport kontingen pencak silat yang baru saja berlaga ditingkat provinsi," katanya.

Joko menambahkan dalam membangun pendidikan di Banyumas tidak mendikotomikan mana miliknya Kemenag mana milik Dinas Pendidikan.

Baca Juga: Upacara Hardiknas 2024, Banyumas Usung Semangat Merdeka Belajar

"Yang kita kedepankan adalah substansinya, mari kita jadikan bulan Mei ini sebagai bulan untuk menguatkan kebangsaan, kami berpegang pada tagline Dindik Banyumas berprestasi, kerja cepat, tepat, selamat dan penuh rahmat. Dari Banyumas menginspirasi pendidikan di Indonesia," lanjutnya.

Dipilihnya Pagelaran Wayang Kulit sebagai puncak rangkaian peringatan Hari Pendidikan, menurutnya karena Pagelaran Wayang Kulit merupakan budaya dengan nilai-nilai filosofi yang tinggi dan merupakan bagian dari identitas, dalam berbangsa, sehingga perlu terus dijaga dan dilestarikan keberadaanya.

"Ini sebagai salah satu upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan untuk melestarikan kebudayaan wayang kepada generasi milennial dan anak muda zaman sekarang. Kami ingin wayang menjadi salah satu budaya bangsa yang disadari dan diketahui oleh para anak muda," lanjut Joko Wiyono.

Sementara Sarno, Sekretaris Dinas Pendidikan selaku ketua Panitia mengatakan kegiatan juga merupakan sebagai bentuk rasa syukur, karena telah dilaksanakannya seluruh rangkaian acara sekaligus memberikan apresiasi kepada para pegiat pendidikan yang meraih prestasi.

Halaman:

Editor: A Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini