JLF 2024 Jadi Daya Tarik Wisatawan Asing Belajar Lengger Banyumas

- 2 Juli 2024, 09:44 WIB
Pagelaran seni tradisional Jagat Lengger Festival (JLF) 2024 berhasil menarik perhatian praktisi seni budaya dan wisatawan lokal dan asing.
Pagelaran seni tradisional Jagat Lengger Festival (JLF) 2024 berhasil menarik perhatian praktisi seni budaya dan wisatawan lokal dan asing. /Official Dokumentasi Jagat Lengger Festival, oleh M. Harsya Pambudi

LENSA BANYUMAS - Pagelaran seni tradisional yang dikemas dalam bentuk edukasi dan pertunjukan di Jagat Lengger Festival (JLF) 2024 berhasil menarik perhatian wisatawan dan praktisi seni budaya dari dalam maupun luar negeri pada tahun keduanya ini. Acara JLF 2024 berlangsung di kompleks Taman Sari, Kecamatan/Kabupaten Banyumas pada tanggal 28-30 Juni, di mana puluhan warga asing dan domestik turut serta bersama warga Banyumas.

Salah satu partisipan adalah Juliana Menesis Cortonyo (30 tahun) dari Meksiko, seorang mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sangat menikmati tarian lengger di kota asalnya, Banyumas.

"Saya merasa sangat senang bisa menikmati tarian lengger di Banyumas, kota asalnya. Ini pertama kalinya saya datang ke Banyumas, dan suasana festival ini menurut saya sangat menarik untuk membangun kesadaran budaya," ujar Juliana di akhir acara Jagat Lengger Festival 2024 pada Minggu malam, 30 Juni 2024.

Juliana, yang sedang menempuh studi Bahasa Indonesia di Universitas Sanata Dharma dan akan melanjutkan ke program pascasarjana dalam Studi Budaya, mengungkapkan kegemarannya terhadap seni tradisi lengger. Namun, ia merasakan pengalaman yang berbeda saat menyaksikan tarian lengger langsung di kota asalnya.

Baca Juga: Ziarah Dariah JLF 2024, Didik Nini Thowok: Sosok Sederhana yang Menginspirasi

"Saya sangat menyukai lengger, sebelumnya pernah saya saksikan di Surakarta atau Jogja, saya sangat menyukainya. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tetapi lengger benar-benar unik di dunia. Di sini, saya dapat merasakan atmosfer Banyumas," tambahnya.

JLF 2024 didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dengan fokus utama mengangkat seni tradisi lengger. Tema JLF tahun ini, "Indhang & Inang," membahas tentang proses kreatif penari lengger sebagai bagian dari warisan budaya Banyumas yang sering dikaitkan dengan kehadiran indhang.

Kegiatan ini dirancang dengan serangkaian acara yang bertujuan untuk edukatif, rekreasi, dan kreatif, agar generasi muda tidak melupakan warisan budaya tradisional Banyumas.

Linda Mayasari, seorang kurator di Indonesian Dance Festival yang berbasis di Yogyakarta, mengungkapkan ketertarikannya terhadap Jagat Lengger Festival 2024 karena festival ini secara khusus menggali pengetahuan tentang lengger, sejarahnya, praktik-praktiknya, serta bagaimana festival tersebut dapat diintegrasikan dalam kehidupan masyarakat.

Halaman:

Editor: A Wahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini