Perbaikan Infrastruktur Jalan Masuk Program 100 Hari Kerja Bupati Kebumen, Ini Alasan Utamanya

- 28 Februari 2021, 08:51 WIB
Bupati dan Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto dan Ristawati Purwaningsih yang baru saja dilantik, Jumat 27 Februari 2021 lalu.
Bupati dan Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto dan Ristawati Purwaningsih yang baru saja dilantik, Jumat 27 Februari 2021 lalu. /

Lensa Banyumas - Pembenahan infrastruktur dan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, menjadi program 100 hari kerja pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto dan Ristawati Purwaningsih yang baru saja dilantik, Jumat 26 Februari 2021 lalu.

Program 100 hari kerjanya itu disampakan Arif, saat menggelar tasyakuran bersama Keluarga Sedulur Hasto Kebumen, di Pendopo Bupati Kebumen, Sabtu 27 Februari 2021 lalu.

Agenda tersebut, juga dihadiri Sekda Kabupaten Kebumen, Ahmad Ujang Sugiono, serta sejumlah anggota Satuan Brimob, pejabat OPD, camat, guru, serta tokoh agama dan masyarakat.

"Atas nama pribadi dan pemerintah, kami sampaikan banyak terimakasih kepada seluruh masyarakat yang turut berpartisipasi menyukseskan pilkada sehingga bisa terpilih bupati dan wakil bupati," katanya.

Terkait program 100 hari kerjanya, Arif menilai, jalan merupakan akses perekonomian warga masyarakat. Sehingga dengan pembenahan, dapat mempercepat pemulihan perekonomian pasca pandemi.

Di sisi lain, bupati melihat Kebumen memiliki potensi pertanian yang berbasis agribisnis padi. Namun mayoritas hasil berasnya, masih kurang baik. Karena itu, bupati telah menyiapkan Rice Milling Unit (RMU) yang ada di Desa Kaliputih Kecamatan Kutowinangun.

Rencananya penggilangan padi itu akan mulai beroperasi, setelah 100 hari kerja bupati. Dengan harapan, dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi produksi beras para petani di Kebumen. Sedangkan untuk launchingnya Arif berharap bisa dilakukan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.

"Setiap tahun Kebumen surplus beras. Tapi sayangnya, beras yang dihasilkan masih pecah dan banyak yang hancur. Ini karena proses pengelolaan gabah hingga menjadi beras di tingkat petani, masih kurang bagus. Dengan adanya RMU ini, bisa menjadi pengelolaan beras terpadu yang berskala nasional," ujarnya.***

Editor: Dedy Sudianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah