Vaksinasi dan Strategi Pemasaran Digital, Kunci Kebangkitan Sektor Pariwisata Banyumas

- 10 Maret 2021, 20:23 WIB
Ander H. Binawan, GM Meotel by Dafam Purwokerto
Ander H. Binawan, GM Meotel by Dafam Purwokerto /Rama Prasetyo Winoto/

Lensa Banyumas - Untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata di Kabupaten Banyumas yang terpuruk akibat pandemi covid 19 sejak tahun lalu, perlu beberapa langkah yang harus segera direalisasikan.

Salah satunya mempercepat program vaksinasi kepada tenaga kerja di perhotelan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas.

Karena itu, Kepengurusan Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Banyumas periode 2021-2026 hasil Musyawarah Cabang (Muscab)10 Maret 2021 dengan Iri Anto tampil sebagai Ketua Umumnya, diharapkan bergerak cepat untuk merealisasikan program vaksinasi tersebut.

Baca Juga: Kereta Api Kertanegara Resmi Diluncurkan di Purwokerto

Salah satu Pelaku bisnis Hotel di Purwokerto, Andre H. Binawan mengatakan langkah pertama itu penting karena beberapa daerah seperti DIY sudah melaksanakan hal itu.

"Saya akan merangkul PHRI dan mendorong PHRI untuk mampu bekerja sama dengan Dinkes guna memvaksin tenaga kerja di perhotelan. Karena gelombang kedua ini adalah salah satunya pelaku penyedia pelayanan publik dimana orang Hotel itu wajib. Teman-teman di Yogyakarta dan Semarang sudah di vaksin,"ungkap General Manager Meotel by Dafam Purwokerto kepada Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat.com, hari Rabu 10 Maret 2021.

Kemudian, langkah kedua, kata Andre,  pengurus PHRI harus bisa bekerja sama dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas dalam membuat kalender even.

"Sampai bulan Maret ini, saya belum melihat satupun calender of even di Banyumas," kata pria kelahiran Semarang 26 Februari 1978 itu.

Apalagi rencananya bulan Juli, Pemerintah kabupaten Banyumas akan mulai membuka kegiatan-kegiatan yang mendorong percepatan pemulihan ekonomi.

"Untuk itu, harus ada rencana kontigensi, jangan sampai Kabupaten Banyumas kalah start dengan Kabupaten / kota lainnya," tegas Andre yang pernah mendapatkan Penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) atas keberhasilan membuat 17.818 mendoan dalam waktu 73 menit tersebut.

Bahkan dirinya mengaku belum lama ini pernah didatangi oleh salah satu pengusung Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, yang meminta masukkannya yaitu membahas rencana bisnis terkait pembukaan bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS).

Setelah diberi masukkan, Andre hanya berpesan kepada tim tersebut agar Purbalingga tidak seperti Magelang dimana wisatawannya banyak melakukan kunjungan ke Yogyakarta atau bahkan ke Banyumas.

"Nah ini yang harus diantisipasi oleh Dinporabudpar Banyumas. Harus segera buat action plan, bisnis plan dengan PHRI, ini gimana dengan adanya bandara baru di Purbalingga bisa meningkatkan PAD dan meningkatkan kunjungan wisman di Banyumas," katanya.

Mengingat sekarang ini eranya adalah dunia digital, Andre ingin merangkul pelaku yang berkecimpung dalam usaha restoran dan wisata alam untuk membuat penjualan online.

"Dalam hal ini Trip Advisor dan memaksimalkan Search Engine Optimization atau SEO dalam hal ini google. Jadi pada saat orang googling misalnya Baturraden, rating berapa sih, jadi sama seperti Ojek online, lah kita belum punya," tandasnya.

Dengan dua sistem ini akan diketahui review customer atau penilaian pengunjung wisata pada satu obyek wisata.

"Yang dilihat itu bukan saja Jawa Tengah, Indonesia tapi seluruh dunia," terangnya.

Bahkan hotel yang dikelolanya sudah mendapatkan sertifikat trip advisor dimana indeks popularitasnya nomor satu di Purwokerto.

Menurutnya, dua sistem iniliah akan menjadi strategi dalam memulihkan dan membangkitkan sektor pariwisata di Kabupaten Banyumas.

Andre berharap kepada Pemkab Banyumas untuk membuka kembali pintu wisata selebar-lebarnya dengan standar prokes yang sudah diatur.

"Yang kedua, jangan dipersulit wisatawan yang berkunjung ke Banyumas, karena saya yakin Banyumas zonanya semakin orange semakin hijau, dan memberikan kepastian publik pariwisata bahwa Banyumas sudah siap," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BPC PHRI Provinsi Jateng, Ilham Muhammad Saleh mengatakan, pelaku bisnis hotel dan restoran di Jawa Tengah sudah melakukan persiapan-persiapan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dengan salah satunya sertifikasi Kebersihan, Kesehatan, Keamanan dan Ramah Lingkungan atau CHSE.

Dan jika nantinya Pemerintah sudah mulai membuka kran untuk sektor pariwisata pada bulan Juli, dia yakin akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan di Jawa Tengah.

"Kita berharap bahwa kalau di bulan Juni sudah membaik, paling tidak enam bulan ke depan itu akan terjadi booming wisatawan di Jawa Tengah, itu pasti. Paling lamba tahun depan. Tapi kita berharap bahwa enam bulan kedepan ada perbaikan,"pungkasnya.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini