Pemilik Yayasan Yatim Piatu Al Amin Dipo Sudarmo: Ada Modus Penipuan, Donatur Diminta Berhati-hati

- 15 Maret 2021, 20:49 WIB
Yayasan Panti Asuhan Al Amin Dipo Soedarmo Purwokerto. / Budi Irawan
Yayasan Panti Asuhan Al Amin Dipo Soedarmo Purwokerto. / Budi Irawan /

"Di Purwokerto baru Yayasan ini yang punya SKEP Menteri," ujarnya.

Menurutnya, sejak berdirinya pada tahun 2005, Yayasannya ini sudah berjalan lancar tidak ada kendala sama sekali.

"Sampai enam bulan terakhir, datang tertatih-tatih sendiri, namanya Pak Nur itu, karena kelihatan baru diusir disana. Sudahlah mari kesini. Besoknya datang lagi kesini sama istrinya sama anaknya dua. datang hanya membawa satu tas. Dan menyatakan saya dhuafa ingin mengabdi pada Yayasan. Terus kasih uang 50 ribu, terus pulang datang lagi kesini," ungkapnya.

Pak Nur, lanjut Dipo Raharjo, kelihatan bersikap baik, namun semenjak empat bulan sudah terlihat sifat pembohong besarnya.

"Pembohong besar, suka ngarang-ngarang, berkhayal dan sebagainya. Sehingga mulai mencurigakan begini. Terus akhirnya nipu-nipu, akhirnya terus terang saja sebagai ciri khas dari Yayasan ini, kalau ada pengurus yang tidak beres, pasti keluar karena Allah,"lanjutnya.

Dipo Raharjo menyebutkan sebelum diberhentikan, yang bersangkutan sudah membawa barang-barang dari yayasan seperti mesin cuci, karpet mahal, dan bahkan sepeda motor milik Yayasan dijual.

"Sepeda motor saya ada dua, satu dijual, alasan katanya perintah saya dikasihkan ke Santri sebesar empat setengah juta, ternyata saya cek tidak. Jadi pembohong, penipu besar. Semua kosong, mukenah kosong, terus Al Quran kosong, sampai barang-barang grabah sekalian, itu kompor yang bagus itu sampai dibawa terus ditukar-tukar yang jelek, Kulkas yang gede ditukar yang jelek, tabung gas yang gede ditukar yang jelek,jadi apalagi kalau bukan nipu, itu sebelum saya kasih surat pemecatan. Saya merasa tidak enak, dan saya suruhan saudara saya. jadi benar semuanya," ujarnya.

Karena itu, pihaknya mengambil secara paksa lemari-lemari milik Yayasan, karena ternyata baju-baju anak-anak panti juga diambil.

Menurut Dipo Raharjo, apa yang dilakukan Pak Nur adalah bermotif mencari dana dengan cara penipuan.

"Jadi modus mencari dana dengan modus penipuan donatur-donatur alasan yayasan anak yatim. contoh kebohongan seperti penjualan motor yayasan dikatakan pak Nur diberikan kepada santri yang sudah keluar empat setengah juta, setelah saya cek, santri yayasan tidak menerima sepeser pun dan tidak tau kalau motor dijual oleh Pak Nur," katanya.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x