LENSA BANYUMAS - Untuk mengelola usaha solar emulsi, biodiesel, biodiesel tanaman perak dan budi daya tanaman jarak, Perumda Pasar Satria Kabupaten Banyumas dan PT New Ecology Energy Indonesia Jakarta sepakat melakukan kerja sama.
Kerja sama itu tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditanda tangani oleh Direktur Perumda Pasar Satria Kabupaten Banyumas Soelarso dan Direktur PT New Ecology Energy Indonesia (NEEI) Jakarta, Muhammad Hafnan dengan disaksikan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, hari Kamis 9 Desember 2021.
Menurut Direktur Perumda Pasar Satria Kabupaten Banyumas Soelarso, ruang lingkup kerjasama itu meliputi bidang investasi pengembangan, distribusi dan perdagangan produk energi baru dan terbarukan.
"Kerjasama diberi nama 'NEEI PERUMDA RENEWABLE ENERGY', dimana kegiatannya antara lain pengelolaan usaha solar emulsi, biodiesel, biodiesel tanaman jarak dan budi daya tanaman jarak," kata Soelarso di Purwokerto, hari Jumat 10 Desember 2021.
Ia menyebutkan berbagai inovasi dan upaya terus dilakukan untuk mencari berbagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan energi fosil.
Seperti diketahui, kata Soelarso, bahan bakar minyak yang berasal dari energi fosil memiliki kelemahan yakni keterbatasan cadangan, tidak bisa diperbaharui dan memiliki emisi gas hasil pembakaran (polutan) yang menimbulkan dampak lingkungan seperti efek gas rumah kaca dan mempengaruhi kualitas udara.
Sumber energi (bahan bakar) alternatif yang telah sukses diterapkan dan digunakan di Indonesia yaitu melalui Program Biodiesel 30 persen (B30), yaitu pencampuran 30 persen biodiesel dengan 70 persen bahan bakar minyak jenis solar, dengan nama produk Biosolar.
Saat ini bahan bakar nabati biodiesel pada program B30 berbahan baku dari minyak sawit (crude palm oil /CPO).