Network
LENSA BANYUMAS - 27 Desa di Kabupaten Banyumas yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak pada 15 Desember 2021, tahapan kampanyenya berjalan dengan lancar dan aman.
Tahapan kampanye itu sendiri berlangsung dari 9 sampai 11 Desember 2021 yang dimulai Pukul 08.00 hingga Pukul 21.00 WIB.
Salah satu dari 27 Desa tersebut yang menyelenggarakan tahapan kampanye yaitu Desa Tambaksari Kidul, Kecamatan Kembaran.
Seperti diberitakan sebelumnya Desa Tambaksari Kidul, Kecamatan Kembaran, calon Kepala Desa nya ada tiga orang yang maju di Pilkades Serentak 2021 yaitu nomor urut 1 Sudarto, nomor urut 2 Warsono dan nomor urut 3 Nuryoko Niti Alam.
Dari pantauan Lensa Banyumas-PikiranRakyat.com selama 3 hari pelaksanaan kampanye jam terakhir yaitu pukul 20.00 WIB hingga 21.00 WIB di Perumahan Sapphire Residence tampak tidak ada kendala yang berarti.
Ketiga calon Kepala Desa tersebut terpantau mematuhi aturan kampanye yang sudah ditentukan oleh panitia Pilkades Tambaksari Kidul dengan diawasi oleh pengawas Pilkades setempat.
Tidak hanya pengawas pilkades, jalannya kampanye dikawal oleh Babinsa dan Bhabinkatibmas Desa itu.
Di hari pertama kampanye, calon Kades nomor urut 1 Sudarto dihadapan warga perumahan sapphire residence selain memperkenalkan diri sebagai calon juga memaparkan visi misinya.
Salah satu visinya, Sudarto yang merupakan pensiunan ASN dan pernah menjadi tiga kali sebagai Lurah di Karangwangkal, Pabuaran dan Bobosan itu menginginkan agar Desa Tambaksari Kidul ke depannya memiliki ciri khas dan beridentitas.
"Saya ingin sekali kreasi dari warga yang bagus untuk menjadikan Desa Tambaksari Kidul menjadi ciri khas dan beridentitas," ujar Sudarto.
Sedangkan misinya, kata Sudarto sangat sederhana yaitu membangun Desa besama warga.
"Saya ingin membangun Desa bersama warga mulai dari lembaga yang paling bawah yaitu RT,"kata dia.
Yang menarik dari calon Kades nomor urut satu ini, jika dipercaya oleh warga sebagai Kepala Desa, ia ingin mewujudkan warung sodaqoh (warsod).
"Apabila dikasih amanah jadi Kepala Desa, saya wajib bersyukur dan akan diwujudkan warung sodaqah (warsod) yang disalurkan bagi mereka mereka yang membutuhkan,"pungkas Sudarto.
Di hari kedua, calon Kades nomor urut dua Warsono juga menceritakan pengalamannya mengabdi di Desa Tambaksari Kidul mulai tahun 1991 hingga sekarang.
"Saya ini lulusan STM Pertanian, mulai bekerja dan mengabdi di Desa Tambaksari Kidul tahun 1991 tepatnya 27 Maret sebagai Kadus," kisah Warsono.
Pengabdiannya sebagai Kadus, kata Warsono berakhir pada 2016.
"Jadi hampir 25 tahun saya ini jadi Kadus. Dan sekarang sebagai Sekdes sudah lima tahun,"kata dia.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya maju sebagai Kepala Desa karena ingin hidupnya bermanfaat bagi orang lain.
"Dua tahun lagi usia saya sudah 60 tahun jadi saya pensiun tinggal dua tahun. Karena itu sebelum mengakhiri tugas, saya ingin hidup saya ini bermanfaat bagi orang banyak, maka saya maju sebagai Kepala Desa," ujar Warsono.
Warsono juga mengemukakan visi dan misinya untuk membangun Desa Tambaksari Kidul sebagai calon Kepala Desa.
"Saya ingin Desa Tambaksari Kidul lebih baik di segala bidang, tentram, damai dan sejahtera," ungkapnya.
Di hari ketiga, calon Kades nomor urut 3 Nuryoko Niti Alam juga menyampaikan visi dan misinya maju sebagai Kepala Desa.
"Pertama saya akan meneruskan pengabdian istri saya selaku Kades Tambaksari Kidul," papar dia.
Untuk misinya maju sebagai Kepala Desa, kata Nuryoko, yaitu membangun Desa Tambaksari Kidul bersama masyarakat agar lebih baik lagi.
Ia juga berkeinginan mengoptimalisasikan Pemerintahan Desa dengan mempermudah pelayanan masyarakat.
Dan yang menjadi sorotannya yaitu belum maksimalnya pengembangan pendidikan usia dini.
"Saya ingin memprioritaskan pendidian usia dini yang dirasakan belum maksimal," kata Nuryoko.
Selama kampanye dialog di perumahan Sapphire Residence, tampak sejumlah pengurus RW dan RT perumahan itu banyak mengajukan pertanyaan dan usul kepada masing-masig calon Kades.
Pertanyaan dan usul dari warga perumahan Sapphire Residence yang paling menonjol yaitu terkait penyelesaian administrasi penyerahan perumahan kepada Pemerintah Daerah dimana hingga saat ini belum terealisasikan.
Kemudian warga perumahan Sapphire Residence juga menanyakan masih adanya skat antara warga yang tinggal di perumahan dengan masyarakat Desa Tambaksari Kidul padahal wilayah perumahan tersebut adalah bagian dari wilayah Desa itu.
Dan yang terakhir yaitu terkait belum adanya fasilitas umum untuk pemakaman bagi warga perumahan Sapphire Residence.
Menanggapi keluhan warga perumahan Sapphire Residence, ketiga calon Kades rata-rata mempunyai cara sendiri dalam menyelesaikan persoalan perumahan itu.***
