Akibat Tertekan Lonjakan Obligasi Dan Greenback, Harga Emas Anjlok Ke 13,4 Dolar Amerika

- 10 April 2021, 08:24 WIB
Ilustrasi Emas dan Dolar Amerika. / Pixabay / DarkmoonArt_de
Ilustrasi Emas dan Dolar Amerika. / Pixabay / DarkmoonArt_de /

LENSA BANYUMAS - Pada akhir perdagangan hari Jum'at atau Sabtu pagi WIB, harga emas jatuh akibat tertekan lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan rebound dalam greenback, kembali berada di bawah level psikologis 1.750 dolar Amerika namun masih berhasil membukukan kenaikan mingguan satu persen.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, anjlok 13,4 dolar AS atau 0,76 persen menjadi ditutup pada 1.744,80 dolar Amerika per ounce.

Sehari sebelumnya, hari Kamis 8 April 2021, harga emas berjangka melonjak 16,6 dolar Amerika atau 0,95 persen menjadi ditutup pada 1.758,20 dolar Amerika.

Baca Juga: Dulu Rebyek Rasanya, Kini Bu Asiyah Bisa Tersenyum Jualannya

Dilansir Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari Antara, Kepala Perdagangan Derivatif Logam Dasar dan Logam Mulia BMO, Tai Wong mengatakan harga emas berjangka turun 1,40 dolar Amerika atau 0,08 persen menjadi 1.741,60 dolar AS pada Rabu 7 April 2021, setelah terangkat 14,2 dolar Amerika atau 0,82 persen menjadi 1.743,00 dolar Amerika pada Selasa 6 April 2021, dan naik tipis 0,4 dolar Amerika atau 0,02 persen menjadi 1.728,80 dolar Amerika pada Senin 5 April 2021.

"Sementara secara keseluruhan, pasar emas bullish dalam jangka pendek, dengan ekspektasi naik menembus melewati 1.760-65 dolar AS, kehati-hatian tentang lelang baru (obligasi pemerintah) 10 dan 30 tahun dan laporan CPI (indeks harga konsumen) minggu depan mempertahankan dukungan imbal hasil, menjaga kenaikan emas terkendali, " ungkap Tai Wong.

Menurutnya, Dolar Amerika dan imbal hasil obligasi acuan AS rebound dari posisi terendah dua minggu, sehingga mengurangi daya tarik emas.

Harga-harga produsen AS naik lebih besar dari yang diperkirakan pada bulan Maret, menghasilkan kenaikan tahunan terbesar dalam 9,5 tahun, sesuai dengan ekspektasi untuk inflasi yang lebih tinggi saat ekonomi dibuka kembali.

"Jenis lingkungan yang berpotensi inflasi ini umumnya dipandang mendukung emas," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

Dalam potensi merangsang daya tarik safe-haven emas, Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell pada Kamis 8 April 2021 mengisyaratkan bank sentral tidak akan mengurangi dukungan ekonominya, dan memperingatkan kenaikan dalam kasus COVID-19 dapat memperlambat pemulihan.

"Emas mundur dari puncak tahun lalu adalah 'koreksi kecil' dalam pasar bullish yang lebih lama," ujar Kepala Pasar Modal di Asia pada manajemen kekayaan Indosuez, Davis Hall.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 26 sen atau 1,02 persen, menjadi ditutup pada 25,325 dolar Amerika per ounce.

Platinum untuk pengiriman Juli turun 26,1 dolar Amerika atau 2,11 persen menjadi ditutup pada 1.209,3 dolar Amerika per ounce.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x