Tembang Lingsir Wingi Bukan Lagu Manggil Kuntilanak, Alumni Musik : Itu Senandung Doa Sunan Kalijaga

- 6 Juni 2021, 18:21 WIB
ilustrasi Kanjeng Sunan Kalijaga  pencipta tembang Lingsir Wingi
ilustrasi Kanjeng Sunan Kalijaga pencipta tembang Lingsir Wingi /Tangkapan layar/Youtube/

LENSA BANYUMAS - Lagu Lingsir Wengi sebenarnya diciptakan oleh salah satu dari wali songo yakni Sunan Kalijaga atau Raden Said sekitar tahun 1450 M. Sunan Kalijaga memang terkenal tidak hanya seorang wali tetapi juga seorang budayawan.

Sang sunan sering kali menggunakan budaya dan tradisi jawa untuk memperkenalkan ajaran islam kepada masyarakat Jawa yang masih sangat buta tentang agama kala itu.

Dikutip dari akun Quora David Sahetapy yang merupakan alumni Managemen informatika dan  Musik, Politeknik Piksi Ganesha Bandung, dijelaskan ada berbagai macam budaya dan tradisi jawa yang digunakan Sunan Kalijaga sebagai media mendakwahkan islam kepada masyarakat Jawa.

Baca Juga: Ratu Bawon Indahwati , Pengarang Buku Cecak Petualang Ini Siap Jadi PNS Berprestasi Jawa Barat 2021

"Mulai dari seni wayang kulit, seni ukir, gamelan, sampai kepada menciptakan sebuah lagu khas Jawa. Salah satu lagu yang digubah oleh Sunan Kalijaga yakni lagu Lingsir Wengi,"katanya.

Lagu "Lingsir Wengi" biasanya didendangkan Sunan Kalijaga setelah melakukan shalat di malam hari. Hal ini sesuai dengan judulnya "Lingsir Wengi" yang dalam bahasa Jawa berarti saat menjelang tengah malam.

Dan sebagaimana lagu-lagu yang diciptakan oleh seorang wali atau ulama, lagu "Lingsir Wengi" berisi do’a-do’a dan pujian.

Baca Juga: Sahrul Gunawan: Bandung Kaya Seni dan Budaya tapi Kurang Tereksplor

Sangat berkebalikan dengan persangkaan banyak orang, lagu "Lingsir Wengi" pertama kali diciptakan oleh Sunan Kalijaga sebagai do’a penolak bala dan do’a yang menjauhkan seseorang dari jin atau makhluk halus.

Namun mungkin karena lagu ini menggunakan Pakem Durmo maka seiring berjalan waktu ada pergeseran persepsi mengenai lagu ini. Pakem Durma sendiri dipercaya merupakan lagu yang penuh dengan sifat keras, sangar, suram, hingga kesedihan.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x