Ada Kampung Janda di Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta, Warga: Masyarakat Tidak Persoalkan Sebutan Itu

21 Januari 2022, 10:28 WIB
Meskipun Dijuluki Kampung Janda, Desa Padukuhan Kalangbangi Wetan, Kelurahan Ngeposari, Kabuapten Gunung Kidul DIY kehidupan tetap berjalan normal. / Youtube / Jejak Richard /

LENSA BANYUMAS - Dusun Padukuhan Kalangbangi Wetan, Kelurahan Ngeposari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal sebagai Kampung Janda.

Julukan itu dikarenakan jumlah janda di kampung itu ada 26 KK dari 93 KK.

Meskipun begitu, kehidupan di kampung tersebut tetap berjalan seperti biasa, bahkan ada juga janda sukses yaitu Mbak Damayanti.

Mbak Damayanti ini sukses usaha jual beli batu alam.

Baca Juga: Kenapa Perut Cepat Buncit? Penyebabnya Ternyata Sepele Cukup Hindari 6 Hal ini

"Iya, disini banyak hampir separo penduduk sini janda. macam-macam penyebabnya ada yang suaminya meninggal, ada yang cerai, ada yang ditinggal pergi tanpa kabar itu juga ada,"kata Mbak Damayanti dalam akun Youtube @jejakrichard.

Menurut Mbak Damayanti, para janda tersebut ada yang bekerja, dan sebagai petani untuk menafkahi keluarganya.

"Disini kebanyakan kan tani. Tapi untung pemerintah bantu ada yang dapat PKH dan Raskin, setiap bulan dapat beras, lauk pauk gitu, Alhamdulillah dapat itu, bansos gitu," ungkapnya.

Bahkan di kampung itu, kata Mbak Damayanti, para janda tersebut ada yang muda sampai tua.

Baca Juga: Doa Agar Cepat Punya Rumah Sendiri, Banyak yang Sudah Membuktikan

Uniknya di kampung Padukuhan Kalangbangi Wetan terdapat sebuah Masjid Al-Mubarokah yang mana jamaah prianya sangat kurang.

Sehingga kalau sholat Jumat, para warga di kampung ini harus menjalankan ibadahnya di masjid desa lain.

"Bener, disini itu, ada masjid tapi ga bisa untuk sholat jumat. katanya kalau sholat jumat jamaahnya minim 40, disini ga ada 40, laki-lakinya, kebanyakan perempuannya, terus gabung di masjid tetangga desa," ujarnya.

Terkait disebut sebagai Kampung Janda, kata Mbak Damayanti, masyarakat Dusun Padukuhan Kalangbangi Wetan tidak mempersoalkannya.

"Masyarakatnya juga, maksudnya kerja samanya juga baik walaupun janda tapi mereka kerja bakti, bikin jalan itu juga ikut. walaupun janda-janda itu ikut bangun jalan. kan kalau ada pengecoran itu kan diwajibkan ikut semua. para janda juga ikut kerja bakti. kan laki-lakinya cuman sedikit," kata mbak Damayanti melanjutkan.

Jadi setiap ada kerja bakti, kata mbak Damayanti, para janda semuanya turun. 

"Perempuan disini hebat-hebat, mencari nafkah sendiri. kegiatan sosial masyarakat juga ikut berpartisipasi," ucap wanita yang menjanda sudah dua kali itu.

Hingga sekarang ini, tidak ada yang mengetahui kenapa di kampung ini banyak terdapat janda.

Namun yang anehnya, ada sebuah keluarga yang tinggal dekat sebuah kuburan tua yang sudah menjadi 3 turunan karena ditinggal tanpa pamit oleh suaminya.

Makam tua itu ditemukan lima tahun yang lalu oleh orang Keraton dan bukan oleh warga dusun Padukuhan itu sendiri.

"Dulu ada habib kesini, ceritanya dia umroh di Mekkah, kemudian dia suruh nyari makan di Kalangbangi," kata seorang penunjuk jalan ke arah makam itu.

Saat ini makam tua tersebut dikeramatkan oleh masyarakat di kampung itu.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler