Mengenal Istilah FoMo, Apakah Anda Termasuk Salah Satunya?

- 7 Februari 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi orang gelisah: Memiliki perasaan FoMo bisa membuat seseorang diliputi kegelisahan.
Ilustrasi orang gelisah: Memiliki perasaan FoMo bisa membuat seseorang diliputi kegelisahan. /Anemone/Pixabay/

LENSA BANYUMAS - Istilah FoMo belakangan sering terdengar, hanya saja banyak yang belum mengetahui apa arti dari istilah ini.

Bila jaman dulu orang sering menyebut dengan istilah 'kuper' alias kurang pergaulan atau 'kudet' alias kurang update, jaman now, muncul istilah baru yang disebut FoMo.

Dilansir dari laman hellosehat, banyak orang yang sering mengalami FoMo tapi tak mengetahui istilahnya.

Lantas, apa itu FoMo? Adakah efeknya untuk kondisi psikologis seseorang?

FoMo singkatan dari fear of missing out yang diartikan, suatu kondisi saat seseorang sering merasa khawatir akan ketinggalan kabar atau trend yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Kenali Istilah Pretexting, Waspada Jangan Sampai Anda Jadi Korban

Orang-orang yang mengalaminya kerap merasa takut akan dicap ketinggalan zaman dan tidak gaul atau dianggap kuper.

Tak hanya itu, mereka juga beranggapan bahwa orang lain selalu bersenang-senang dan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik daripada mereka.

Kondisi ini kerap dirasakan oleh anak-anak muda, terutama bagi yang aktif di media sosial.

Meski media sosial sangat bermanfaat untuk menjalin komunikasi, wadah ini juga bisa memberikan dampak yang kurang baik.

Karenanya, banyak orang yang terkesan berlomba-lomba posting informasi, atau update beragam hal demi menunjukan dirinya bukan orang FoMo.

FoMO juga berkaitan erat dengan perasaan untuk selalu terlibat dalam segala momen yang menyenangkan agar bisa mengabadikannya dan mengunggahnya ke media sosial.

Salah satu sisi negatif dari suburnya FoMo adalah, seseorang akan mengutamakan mengejar eksistensi demi mendapat pengakuan yang tidak jelas juntrungnya.

Karenanya banyak terlihat di media sosial,banyak akun yang terkesan sengaja memasang gambar, tulisan, atau bahkan menampilkan imej yang tak sesuai dengan jati diri sebenarnya.

Berdasarkan studi tahun 2013 yang terbit pada jurnal Computer in Human Behavior menyebut, orang-orang dengan tingkat FoMO yang tinggi hidupnya seperti merasa kurang terhubung dengan kehidupan sehari-hari.

Dampak psikologisnya, orang tersebut memiliki perasaan tidak pernah puas dengan kehidupannya sendiri.***

 

Editor: Ady Purwadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x