Di Tengah Skandal Vaksin Sputnik, PM Slowakia Mengundurkan Diri

30 Maret 2021, 21:59 WIB
Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic mengundurkan diri dari jabatannya ditengah skandal vaksin Sputnik V. / Euronews /

LENSA BANYUMAS -  Untuk menyelesaikan krisis politik yang melanda Slowakia, Perdana Menteri Igor Matovic secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya.

Pengunduran diri Igor Matovic telah disampaikan ke Presiden Slowakia Zuzana Caputova setelah keduanya mengadakan pertemuan pada hari Selasa, 30 Maret 2021.

"Presiden Caputova akan menerima pengunduran diri Perdana Menteri Igor Matovic," ungkap sebuah pernyataan Pemerintah Slowakia yang dikutip Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari euronews. 

Baca Juga: Mesir Kehilangan Pendapatan 14 Juta Dolar AS Akibat Insiden Kandasnya Kapal di Terusan Suez

Untuk itu, mantan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Slowakia, Eduard Heger, telah ditugaskan untuk membentuk pemerintahan baru. Dan penunjukkan Heger telah mendapat persetujuan dari mitra koalisi Slowakia.

Pada hari Minggu lalu, Matovic telah mengumumkan bahwa dirinya akan mundur di tengah skandal politik yang dipicu oleh kesepakatan rahasia untuk membeli vaksin virus corona dua juta dosis Sputnik V dari Rusia.

Akibat skandal itu setidaknya enam anggota kabinet telah mengundurkan diri dari jabatannya.

Slovakia adalah negara anggota Uni Eropa dimana belum mengizinkan penggunaan vaksin Rusia.

Kesepakatan untuk membeli vaksin Sputnik V dilakukan meskipun ada ketidaksepakatan oleh sekutu koalisi Matovic, Partai Kebebasan dan Solidaritas, dan Partai Untuk Rakyat.

Igor Matovic yang juga pemimpin Partai Olano telah terpilih sebagai perdana menteri pada Maret 2020 dan membentuk pemerintahan koalisi dengan tiga partai sayap kanan dan tengah lainnya.

Namun partai-partai oposisi menuduh Matovic salah menangani pandemi virus corona, selain dari kesepakatan rahasia Sputnik V.

Slowakia saat ini memiliki tingkat kematian akibat COVID-19 tertinggi kedua di Uni Eropa, setelah di gelombang pertama pandemi tanpa jumlah kasus yang buruk.

Slowakia juga merupakan anggota Uni Eropa kedua, setelah Hongaria, yang membeli dosis vaksin dari Rusia.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: EuroNews

Tags

Terkini

Terpopuler