Dampak Invasi Rusia kepada Ukraina, Perusahaan Besar ini Hengkang dari Rusia

5 Maret 2022, 09:40 WIB
Dampak Invasi Rusia kepada Ukraina, Perusahaan Besar ini Hengkang dari Rusia, Exxon Mobil salah satunya /Instagram/@exxonmobil/

LENSA BANYUMAS - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung hingga saat ini. Keadaan ini membuat sejumlah perusahaan kelas atas mengancam memberhentikan kerja samanya dengan Negeri Beruang Merah itu.

Keputusan untuk angkat kaki perusahaan-perusahaan tersebut juga sebagai bentuk sanksi untuk Rusia terkait invasinya kepada Ukraina. Berikut daftar perusahaan yang angkat kaki dari Rusia.

1. Shell


Shell Oil Company merupakan perusahaan yang menyediakan pendanaan dan jaminan untuk membangun pipa Nord Stream 2 Gazprom di bawah Laut Baltik.

Perusahaan tersebut akan menarik berbagai saham dari perusahaan energi asal Rusia Gazprom, mulai dari 27,5 persen saham di fasilitas gas alam cair Sakhalin-2, 50 persen saham proyek ladang di Salym, hingga 50 persen saham proyek eksplorasi di semenanjung Gydan di barat laut Siberia.

Baca Juga: Sanksi Ekonomi Dunia Kepada Rusia Berdampak pada Klub Sepakbola Chelsea, Roman Abramovich terpaksa menjualnya

2. Apple


Perusahaan teknologi multinasional asal AS ini juga turut memberikan sanksi untuk Rusia dengan memberhentikan penjualan semua produknya di Rusia pada Selasa (1/3).

Perusahaan ini juga mengatakan telah membatasi akses ke layanan digital, seperti Apple Pay, serta membatasi ketersediaan aplikasi media pemerintah Rusia di luar negeri. Apple menghentikan semua ekspor ke saluran penjualannya di negara Beruang Merah tersebut.

3. Ford


Ford, pabrikan otomotif asal AS itu akan menangguhkan bisnis otomotifnya di Rusia. Diketahui mereka memiliki 50 persen saham di Ford Sollers, perusahaan patungan antara pembuat mobil AS dan perusahaan Rusia Sollers.

Namun, Ford tidak mengumumkan rencana menghentikan seluruh operasi di ketiga pabrik miliknya yang berada di Rusia, yaitu pabrik di St. Petersburg, Elabuga, dan Naberezhnye Chelny.

Baca Juga: Imbas Perang Rusia dan Ukrania, Peneliti Minta Pemerintah Indonesia Waspada Ancaman Siber


4. Exxon Mobil


Perusahaan migas asal AS ini juga akan hengkang dari Rusia adalah Exxon Mobile. Tahun lalu, Exxon mempekerjakan lebih dari 1.000 orang di Rusia dengan kantor di Moskow, St. Petersburg, Yekaterinburg dan Yuzhno-Sakhalinst.

Perusahaan ini mengumumkan akan keluar dari berbagai operasi di Rusia pada Selasa (2/3), termasuk meninggalkan operasi di proyek produksi minyak dan gas besar di Pulau Sakhalin di Timur Jauh Rusia.

Namun, Exxon Mobile tidak memberitahu detail jadwal mereka keluar dari Rusia. Sumber Reuters menyebut perusahaan telah mengevakuasi karyawan AS yang bertugas di Rusia.


5. BP


Lagi, perusahaan minyak kelas dunia yang bermarkas di Inggris ini juga melepas 20 persen kepemilikan saham di BUMN minyak Rusia Rosneft.

BP mengklaim sebagai salah satu investor asing terbesar di Rusia. BP diketahui telah beroperasi lebih dari 30 tahun di Rusia.

CEO BP Bernard Looney dan pengusaha Bob Dudley yang menduduki kursi dewan di Rosneft juga menyatakan mundur, di mana mereka pernah menjabat bersama CEO Rosneft Igor Sechin, sekutu dekat Vladimir Putin.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler