Mantan Menkeu Nigeria Membuat Sejarah Sebagai Dirjen WTO

- 15 Februari 2021, 21:00 WIB
Ngozi Okonjo-Iweala / Reuters / Emma Farge / File Photo
Ngozi Okonjo-Iweala / Reuters / Emma Farge / File Photo /Rama Prasetyo Winoto/

Okonjo-Iweala menjadi salah satu dari sedikit pimpinan wanita dari badan multilateral utama. Dia diperkirakan akan bergabung dengan markas besar tepi danau WTO di Jenewa dalam beberapa minggu di mana fotonya akan digantung di samping pria lain, kebanyakan berkulit putih dan dari negara-negara kaya.

Kritik utama pemerintahan Trump terhadapnya adalah bahwa dia tidak memiliki pengalaman perdagangan langsung dibandingkan dengan saingan utamanya dari Korea Selatan dan bahkan para pendukungnya mengatakan dia harus segera memahami teknis negosiasi perdagangan.

Dia menolak ini dan mengatakan bahwa dia memiliki banyak pengalaman perdagangan ditambah keahlian lainnya.

"Kualitas yang saya miliki bahkan lebih baik,"katanya.

Para kenalannya menyebutkan Okonjo-Iweala dibesarkan oleh para akademisi, ibu empat anak ini mendapatkan reputasi atas kerja keras dan kesederhanaannya di tengah kemegahan kelas pemerintahan Nigeria. 

"Dia gigih dan keras kepala," kata Kingsley Moghalu, mantan Wakil Gubernur Bank Sentral Nigeria yang bekerja dengannya ketika dia menjadi Menteri Keuangan wanita pertama di negara itu.

Bahkan ketika ibunya yang sudah tua diculik di Delta Niger, dia menolak untuk mundur dari serangkaian reformasi perminyakan, salah satu dari beberapa insiden yang membuatnya mendapat julukan 'Okonjo-Wahala', Wahala yang berarti "masalah" dalam bahasa Pidgin Nigeria.

"Orang-orang menyadari bahwa ini bukanlah seseorang yang akan mentolerir omong kosong," kata putranya Uzodinma Iweala, seorang penulis, seperti dikutip Lensa Banyumas.com-Pikiran Rakyat Media Network dari Reuters.

Menurut Uzodinma Iweala, Ibunya seorang wanita yang sangat kuat seperti kebanyakan wanita Afrika lainnya. Ada lagu 'Sweet Mother' dan itu benar untuknya, tetapi dirinya juga tahu bahwa tidak pernah bertemu dengan Sweet Mother."

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah