Jurnalis Asing Menilai Kebebasan Media di China Menurun Drastis

- 1 Maret 2021, 13:59 WIB
jurnalis Photo / Pixabay / Cuncon
jurnalis Photo / Pixabay / Cuncon /

Lensa Banyumas - Klub Koresponden Asing China (FCCC) melihat Pemerintah China menggunakan langkah-langkah pencegahan virus korona, intimidasi dan pembatasan visa untuk membatasi pelaporan asing pada tahun 2020.

Langkah itu dinilai oleh FCCC seperti dilansir Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat.com dari Reuters, menyebabkan penurunan cepat dalam kebebasan media.

Penilaian tersebut berdasarkan 150 tanggapan dari survei koresponden dan wawancara dengan Kepala Biro Media selama tiga tahun berturut-turut. 

Baca Juga: Presiden Moon Jae-In: Olimpiade Tokyo Buka Kembali Kesempatan Dialog AS- Korut

"Semua senjata kekuasaan negara termasuk sistem pengawasan yang diperkenalkan untuk mengekang virus corona - digunakan untuk melecehkan dan mengintimidasi jurnalis, kolega China mereka, dan mereka yang ingin diwawancarai oleh pers asing," kata FCCC. 

Bahkan pihak keamanan mengancam para jurnalis asing yang ingin memasuki daerah sensitif, akan dikarantina paksa. 

Selain itu, pembatasan visa juga digunakan oleh pemerintah jika ada pemberitaan tentang kesehatan masyarakat.

Wartawan asing yang berbasis di China biasanya menerima visa satu tahun dan harus memperbaruinya setiap tahun.

"Sekarang hanya diberikan kredensial pers yang berlaku selama enam bulan,"ungkap FCCC

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x