Akibat Krisis Ekonomi, Pengunjuk Rasa Blokir Jalanan Di Lebanon

- 9 Maret 2021, 18:04 WIB
Aksi Protes di Lebanon. / Twitter.com
Aksi Protes di Lebanon. / Twitter.com /

Lensa Banyumas - Pengunjuk rasa Lebanon memblokir jalan untuk melampiaskan kemarahan atas kelambanan politik dalam menghadapi kemiskinan yang semakin parah, tetapi pasukan keamanan berhasil membuka kembali beberapa jalan untuk lalu lintas.

Lebanon telah terperosok dalam krisis ekonomi, yang telah membawa melonjaknya pengangguran dan harga barang sementara mata uang telah jatuh ke titik terendah terhadap dolar Amerika di pasar gelap.

Namun pemerintah secara resmi mengundurkan diri setelah ledakan besar di pelabuhan Beirut Agustus lalu yang menewaskan lebih dari 200 orang, telah gagal menyetujui kabinet baru sejak itu.

Baca Juga: Menlu Bolivia: Rusia Berperan Penting Dalam Ciptakan Keseimbangan di Kawasan Amerika Latin

Pemblokiran jalan telah menjadi kejadian hampir setiap hari di negara kecil Mediterania dan berlangsung sepanjang hari Senin lalu, termasuk di dalam dan di luar ibukota Beirut.

"Aksi protes kembali memutus beberapa jalan di kota utara Tripoli dan wilayah timur Bekaa pada hari Selasa ini," kata Kantor Berita Nasional Lebanon seperti dilansir Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat.com dari France24 dan AFP.

Dilaporkan, jalan raya menuju Beirut juga ditutup sejenak, namun kemudian lancar kembali untuk lalu lintas.

Beberapa pengunjuk rasa menyerukan kebangkitan kembali gerakan jalanan nasional pada akhir 2019 lalu yang menuntut penghapusan seluruh kelas politik Lebanon, yang secara luas dipandang tidak kompeten dan korup.

Lebih dari separuh penduduk hidup di bawah garis kemiskinan, dan harga-harga melonjak karena mata uang Lebanon pound telah kehilangan nilainya lebih dari 80 persen.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: AFP France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x